TIMES JATIM, BANYUWANGI – Rencana relokasi Pasar Banyuwangi ke lokasi baru di area Gedung Wanita Paramitha Kencana masih menuai keluhan dari para pedagang. Hingga saat ini, para pedagang masih enggan pindah, padahal ditargetkan pada tanggal 7 Mei, para pedagang tersebut sudah harus menempati tempat relokasi.

Adapun keluhan para pedagang Pasar Banyuwangi tersebut hingga masih belum ingin untuk direlokasi diantaranya, tempat relokasi masih tengah dipersiapkan dan yang paling banyak dipermasalahkan ialah stand pedagang terlalu kecil dan menginginkan adanya penambahan luasan stand.

Dijelaskan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Dwi Yanto, jika untuk sarana prasarana sudah disiapkan untuk relokasi, seperti pemasangan paving, perbaikan tempat yang dinilai kurang layak.

Namun, Dwi Yanto menambahkan, pedagang banyak mengeluhkan stand atau lapak jualan yang kurang luas. Diketahui para pedagang hanya mendapat lapak seluas 1,5 x 1,5 Meter saja. luasan tersebut dinilai belum cukup hingga para pedagang menginginkan penambahan luasan stand.

“Sempitnya ukuran stand ini dikarenakan, luasan tempat relokasi kurang untuk bisa untuk menampung sebanyak 352 pedagang dan sekitar 200 PKL,” ucap Dwi Yanto, Senin (6/5/2024).

Sebenarnya, masih Dwi Yanto, untuk tempat relokasi sudah siap, terlebih pedagang setuju dengan adanya revitalisasi Pasar Banyuwangi. Hanya saja setelah tahu tempat relokasi, para pedagang mengajukan keluhan luasan stand relokasi masih perlu penambahan.

Selain itu juga, para pedagang juga mengajukan masukan yakni antara kelompok stand satu dengan lainnya untuk saling terkoneksi, agar para pembeli bisa leluasa melihat dagangan para penjual dan para pedagang mendapat kesempatan yang sama.

“Itu kendala saat ini yang dihadapi terkait relokasi Pasar Banyuwangi,” pungkasnya.

Melihat kondisi tersebut Pemkab Banyuwangi akan mengambil langkah untuk memberikan solusi terkait keluhan para pedagang. Salah satunya yakni adanya opsi penambahan lahan relokasi, agar para pedagang yang direlokasi terwadahi dengan lapak yang memadai.

“Hari ini kami rapatkan untuk membahas opsi penambahan luasan itu dimana yang bisa terkoneksi dengan tempat relokasi yang sudah tersedia,” kata Dwi Yanto. (*)