TIMES JATIM, JOMBANG – Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) HM. Zulfikar As’ad mengaku tetap optimis, konflik yang terjadi ditubuh internal PBNU akan segera teratasi dan terselesaikan dengan baik. 

Pria yang akrab disapa Gus Ufik ini juga berasumsi bahwa apa yang terjadi saat ini di PBNU adalah dinamika yang biasa untuk sebuah organisasi, apalagi bagi organisasi masyarakat (Ormas) yang notabene sebagai Ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.

“Berkenaan gonjang-ganjing yang saat ini ada di PBNU. Kami tetap memiliki pemikiran positif dan optimis bahwa semua bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Karena kami yakin beliau-beliau (pengurus PBNU) memiliki konsen dan komitnen yang sama. Bagaimana agar NU dari waktu ke waktu semakin baik dan semakin jaya,,” kata Gus Ufik saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Rabu (26/11/2025).

Kendati situasi di jajaran pengurus PBNU baik Syuriah dan Tanfidliyah sedang tidak baik-baik saja. Gus Ufik yang juga sebagai salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang ini lebih memilih untuk fokus pada tugas dan amanah yang saat ini dia emban yaitu sebagai ketua LK PBNU, diantaranya tetap menjalankan tugas mendampingi berbagai fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang dikelola oleh jam'iyah dan jamaah NU  dalam koordinasi Lembaga Kesehatan PBNU. 

“Kami akan tetap fokus menjalankan tugas sesuai bidang yang diamanahkan kepada kami yakni bidang kesehatan. Misalnya di rumah sakit, kami tetap koordinasi. Bagaiman rumah sakit yang ada dalam koordinasi LK PBNU bisa semakin baik. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini tantangan untuk rumah sakit begitu berat. Apabila kita tidak mempersiapkan dan antisipasi dengan sebaik-baiknya, maka tidak mungkin dapat mengembangkan dengan baik,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam merawat jejaring rumah sakit dan fasilitas kesehatan, pihaknya juga selalu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, utamanya dengan Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan. 

“Saat ini kami sudah mulai menguatkan jejaring untuk bekerjasama lebih intens. Misalnya dalam hal pembelanjaan beberapa alat kesehatan, bahan habis pakai dan obat-obat atau farmasi,” ungkapnya.

Pria yang juga sebagai Rektor Unipdu Jombang berharap agar konflik yang terjadi di internal PBNU segera terselesaikan dengan baik, sehingga roda organisasi kembali berjalan dengan baik.

“Tentu itu semua adalah harapan bagi seluruh tingkatan Kepengurusan, baik wilayah, cabang, cabang istimewa, hingga ranting serta seluruh warga Nahdhiyin di Indonesia,” harapnya. (*)