TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Geliat parpol menghadapi Pilkada Kota Probolinggo 2024 begitu terasa belakangan ini. Minggu (4/12/2022) lalu, DPD Partai Golkar Kota Probolinggo memutuskan untuk mengusung Fernanda Zulkarnain sebagai calon wali kota.
Sepekan kemudian atau Minggu (11/12/2022), DPC PPP Kota Probolinggo memutuskan mengusung Rukmini Buchori sebagai calon wali kota dalam Pilkada Kota Probolinggo 2024.
Keputusan mengusung Fernanda Zulkarnain diambil dalam Rapimda Golkar Kota Probolinggo yang digelar di Paseban Sena. Sementara keputusan PPP Kota Probolinggo mengusung Rukmini Buchori diambil dalam Muskercab di Hotel Bromo View.
Fernanda Zulkarnain adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Probolinggo. Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD kota setempat ini, pernah menjadi calon wali kota pada Pilkada Kota Probolinggo 2018.
Putra politisi senior Golkar Kota Probolinggo, Zulkifli Chalik ini adalah alumnus Boston University, Amerika Serikat. Ia juga adik kandung dari Ketua DPD Partai Golkat Kota Probolinggo periode sebelumnya: Audi Firmana.
Sementara Rukmini adalah Wali Kota Probolinggo periode 2014-2019. Perempuan yang pernah menjadi anggota DPR-RI ini melanjutkan jabatan suaminya, HM Buchori, yang menjadi wali kota pada periode 2004-2009, dan periode 2009-2014.
Pengurus DPD Partai Golkar Kota Probolinggo di acara Rapimda yang dilangsungkan di Paseban Sena (Foto: Muchlas Kurniawan for TIMES Indonesia)
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Golkar Kota Probolinggo, Muchlas Kurniawan mengatakan, ada tiga rekomendasi dalam Rapimda tersebut.
Rekomendasi pertama, mencalonkan, mengawal dan memenangkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Presiden RI.
Rekomendasi kedua, mengawal dan memenangkan Sarmuji (Ketua DPD Partai Golkar Jatim) sebagai Gubernur Jatim.
Dan rekomendasi ketiga, mengawal dan memenangkan Fernanda Zulkarnain sebagai Wali Kota Probolinggo.
“Itu suara dari semua unsur di partai (Golkar, Red): DPD, Pimpinan Kecamatan, Organisasi Sayap, dan Hasta Karya,” kata Muchlas kepada TIMES Indonesia, Senin (12/12/2022).
Untuk memuluskan rekomendasi tersebut, Golkar menargetkan memperoleh 8 kursi DPRD Kota Probolinggo dalam Pemilu 2024. Dengan demikian, parpol berlambang pohon beringin ini dapat mengusung calon wali kota secara mandiri tanpa perlu koalisi.
Kini, Golkar Kota Probolinggo memiliki 5 kursi di DPRD, hasil dari Pemilu 2019. Terpaut 1 kursi dari pemenang dan runner up Pemilu 2019 di Kota Probolinggo, yaitu PKB dan PDI Perjuangan yang masing-masing memperoleh 6 kursi.
Sesuai regulasi, parpol atau gabungan parpol dapat mengusung pasangan calon kepala daerah jika memiliki 20 persen kursi DPRD. Dengan kuota kursi DPRD Kota Probolinggo sebanyak 30 kursi, syarat 20 persen itu setara dengan 6 kursi.
Muchlas mengatakan, Golkar telah menyiapkan skenario untuk mencapai target perolehan kursi tersebut. Termasuk jika ada perubahan daerah pemilihan atau dapil yang tengah digidok oleh KPU setempat.
“Sudah ada skenarionya. Itu sudah dibahas dalam forum khusus,” kata pria yang juga Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo ini.
Di luar incumbent Habib Hadi Zainal Abidin (PKB), hingga kini setidaknya sudah ada dua nama yang muncul terkait dengan Pilkada Kota Probolinggo 2024. Yaitu Fernanda Zulkarnain dari Golkar Kota Probolinggo, dan Rukmini Buchori dari PPP. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Muhammad Iqbal |