TIMES JATIM, JAKARTA – Satu abad sudah, Nadhlatul Ulama (NU) berdiri di bumi Nusantara. memperingati seratus tahun NU, Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar serangkaian acara. Salah satunya fashion show yang diikuti para Gus dan Ning dari sejumlah pesantren di Jawa Timur, Kamis (28/7/2022) malam, di Tugu Pahlawan Surabaya.

Selain dihadiri Gus dan Ning, peringatan satu abad NU itu juga dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pimpinan DPRD Jatim, dan para kiai di Jatim. Kegiatan tersebut bertajuk "Tupal (Tugu Pahlawan) Fashion Night".

Nah, menjadi peragawan dan peragawati bagi Gus dan Ning merupakan hal baru. Tak ayal, saat berjalan di atas catwalk hijau yang merupakan warna khas warga Nahdliyyin, tak sedikit dari ulama muda itu terlihat kaku. Namun tak sedikit pula yang begitu lihai bak model profesional.

Seperti yang diperagakan oleh Gus Haris Damanhuri dan Ning Marissa, dari Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Malam itu, Gus Haris memakai kemeja hitam dengan kombinasi batik di bagian dada dan pergelangan tangan. Warna tersebut seirama dengan jins dan sepatu pantofel yang dikenakannya.

Sementara sang pendamping, Ning Marissa, memakai dress panjang yang dipenuhi batik warna coklat muda. Senyum manisnya semakin terpancar dengan kerudung hitam yang dipakainya, seirama dengan dengan jins hitam yang dipakai Gus Haris yang selalu ia gandeng di sebelah kanannya.

"Ini merupakan kick off dari serangkaian peringatan satu abad Nahdlatul Ulama. Ini merupakan upaya menampilkan potensi yang dimiliki Nahdlatul Ulama. Salah satunya fashion show karya warga Nahdliyyin," kata Gus Haris kepada Times Indonesia.

Gus yang gemar berkomunitas ini menuturkan, kegiatan fashion show ini bersifat menghibur dengan menampilkan sesuatu yang baru. Menurutnya, hal baru tersebut menjadi penyemangat dalam menyongsong satu abad NU. "Menjadi penanda ikhtiar kedigdayaan NU menuju abad kedua," ujarnya.

Selain Gus Haris, masih banyak para Gus dan Ning yang ikut menunjukkan kebolehannya di atas karpet hijau. Di antaranya, Gus atau Lora Nasih dan pendamping dari Ponpes Syaichona Cholil Bangkalan, Gus Salam, Gus Ahmad Lirboyo, Lora Kartor, Gus Amak dan pendamping dari Ponpes Salafiah Pasuruan. (*)