TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten Probolinggo resmi meluncurkan tiga satuan tugas (Satgas) khusus, yakni Satgas IPM, Satgas Infrastruktur, dan Satgas Kemiskinan. Hal ini sebagai langkah konkret dalam menyelesaikan berbagai persoalan strategis di daerah.
Peluncuran dilakukan secara serentak oleh Bupati Probolinggo, Gus Haris, dan Wakil Bupati Ra Fahmi, pada Kamis (5/6/2025) di Ruang Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo. Acara ini sekaligus menjadi penanda dimulainya era kerja kolaboratif lintas sektor di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Bupati Probolinggo Gus Haris menegaskan, pembentukan tiga satgas ini bukan sekadar seremonial. Melainkan merupakan strategi konkret untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat sasaran.
“Tiga Satgas ini dibentuk sebagai tim lintas sektoral yang berisi personel dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan tenaga profesional. Tujuannya jelas: menyelesaikan persoalan strategis daerah secara cepat, tepat, dan terukur,” ujarnya.
Satgas Kemiskinan akan fokus menangani persoalan kemiskinan dan problem sosial lainnya. Dengan pendekatan berbasis data dan kerja sama antarinstansi, tim ini akan merumuskan intervensi yang tepat untuk warga yang paling membutuhkan. Pemerintah berharap dengan langkah yang lebih terarah ini, angka kemiskinan dapat ditekan secara signifikan.
Satgas Infrastruktur memiliki mandat untuk mempercepat perbaikan fasilitas umum seperti jalan rusak, drainase, dan sarana pendukung lainnya yang langsung berdampak pada kehidupan masyarakat. Satgas ini akan merespons cepat laporan kerusakan di lapangan, lalu mengoordinasikan perbaikan dengan instansi teknis terkait.
“Artinya, satgas ini yang akan menangani soal perbaikan infrastruktur. Agar akses jalan bisa segera diperbaiki sesuai keinginan masyarakat,” jelas Gus Haris.
Sementara itu, Satgas IPM ditugaskan untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui tiga pilar utama: pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Tim ini akan bekerja menyusun program prioritas yang bisa mendongkrak capaian Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Probolinggo.
Ketiga satgas ini akan berjalan dengan pola kolaboratif, tidak bekerja dalam sekat atau ego sektoral. Setiap satgas akan bersinergi dengan OPD, perangkat desa, hingga komunitas masyarakat. Menurut Gus Haris, sinergi ini adalah kunci keberhasilan.
“Ini bukan soal siapa yang paling hebat, tapi siapa yang paling kompak. Tanpa kerja sama, semua ini hanya akan jadi dokumen dan seremoni belaka,” tegasnya.
Peluncuran tiga satgas ini diharapkan menjadi langkah awal untuk perubahan nyata. Pemerintah ingin memastikan bahwa keberadaan satgas bukan hanya simbol, tapi benar-benar menjadi kekuatan operasional yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Dengan gerak cepat dan kerja konkret, Pemkab Probolinggo menargetkan hasil-hasil nyata yang bisa dirasakan sampai ke pelosok desa.
“Satgas ini adalah tangan dan kaki kami di lapangan. Mereka harus hadir, mendengar, dan menyelesaikan. Ini bentuk nyata dari kehadiran pemerintah di tengah rakyat,” tutup Gus Haris. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |