TIMES JATIM, MAGETAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magetan melaunching buku berjudul 'Pengawas di Garis Depan, Refleksi Kiprah Bawaslu Magetan dalam Mengawal Demokrasi'. Launching buku pengawas Adhoc Pemilu 2024 tersebut dilaksanakan di Rumah Makan Djimato, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (27/12/2023).
Ketua Bawaslu Magetan, M. Kilat Adinugroho Syaifullah mengatakan, launching buku Pengawasan Adhoc ini merupakan arahan dari Bawaslu RI untuk menuangkan hasil pengawasan dalam mengawal demokrasi yang telah dilakukan dalam Pemilu 2024. Buku tersebut disusun oleh Kordiv SDMO Bawaslu Magetan, Eka Juwita Haryani dan timnya yang rencananya akan dicetak 200 eksemplar.
Ketua Bawaslu Magetan, M. Kilat Adinugroho saat menandatangani buku berjudul 'Pengawas di Garis Depan'. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
"Dalam buku tersebut mencakup kerja-kerja pengawasan mulai dari tingkat TPS, dengan begitu buku tersebut dapat memberikan gambaran ke masyarakat bahwa inilah yang dilakukan oleh Bawaslu pada saat Pemilu 2024 lalu. Kami juga ingin buku ini menjadi sarana menumbuhkan kesadaran bagi kita semua, utamanya kerja-kerja pengawasan partisipatif," ujarnya saat diwawancarai awak media.
Dari pantauan TIMES Indonesia, buku ersebut memiliki 142 halaman dan 10 bab yang menarik untuk dibaca. Salah satunya seperti bab membangun dengan harapan, pendekatan baru pengawasan, inspiratif: setia menjadi pengawas, Bawaslu sebagai teladan utama hingga catatan kritis: evaluasi dan rekomendasi Pemilu 2024 dan masih banyak lagi.
Jurnalis TIMES Indonesia, Bambang H. Irwanto saat menjadi narasumber launching buku 'Pengawas di Garis Depan'. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Di tempat yang sama, Kordiv SDMO Bawaslu Magetan, Eka Juwita Haryani menjelaskan, merangkai kata demi kata dalam buku tersebut bukanlah hal yang mudah, hal itu karena arahan dari Bawaslu RI untuk sosialisasi outline buku baru dilakukan di bulan Oktober, saat tahapan Pilkada 2024 sedang berlangsung.
"Sosialisasi dari Bawaslu RI itu baru awal bulan Oktober, lalu kami mulai running di provinsi karena ada penguatan lagi dan kita mulai membuat buku tersebut di akhir Oktober karena yang digali adalah potret rekan-rekan Bawaslu melakukan pengawasan Pemilu. Jadi di tengah tahapan Pilkada yang sedang padat ini kita diminta untuk membuat buku, apapun itu kita sudah berhasil membuatnya," jelasnya.
Eka menambahkan, potret kerja-kerja pengawasan mulai dari tingkat PTPS hingga Kabupaten ada dalam buku tersebut. Hal tersebut merupakan tanggung jawab Bawaslu Magetan kepada publik untuk menunjukkan kerja-kerja pengawasan yang telah dilakukan, mulai dari menyusun laporan hasil pengawasan, mengidentifikasi, melakukan penelusuran bahkan sampai dengan berakhirnya Punguthitung suara sampai manti tahapan selesai yaitu pelantikan kepala daerah yang terpilih.
"Untuk di Jawa Timur baru ada 20 Kabupaten/Kota yang sudah ada fisik bukunya dan melakukan kegiatan launching, salah satunya Bawaslu Magetan. Rencananya buku itu akan dicetak 200 eksemplar, tapi untuk saat ini belum semua karena yang lain masih menunggu proses di ISBN, karena di akhir tahun ISBN ditutup di tanggal 16 Desember dan kami masih proses. Jadi setelah ISBN turun nanti baru akan kita gandakan lagi sisanya," ungkapnya.
Sementara itu, Bambang H Irwanto, jurnalis TIMES Indonesia yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu mengapresiasi langkah Bawaslu Magetan. "Memberikan report pekerjaan, inspirasi dan kisah-kisah saat bertugas, dituangkan dalam buku, adalah langkah luar biasa. Buku menjadi bagian penting menancapkan legacy atas kinerja pengawasan Pemilu yang dilakukan Bawaslu Magetan," kata Bambang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pengawas di Garda Depan; Buku Inspiratif Bawaslu Magetan
Pewarta | : Aditya Candra |
Editor | : Bambang H Irwanto |