TIMES JATIM, SURABAYA – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto, yang juga Presiden RI, telah menginstruksikan kepada Kementerian Kebudayaan, agar cabor ini menjadi salah satu kurikulum sekolah.
Hal itu sebagaimana disampaikan Ketum IPSI Jatim, Bambang Haryo Soekartono (BHS), saat melakukan pertemuan dengan para Pengurus IPSI Jatim di Surabaya, Jumat (27/12/2024).
"Jadi, silat ini sudah dicanangkan, kebijakan pak Menteri Kebudayaan, akan dijadikan kurikulum di sekolah SD, SMP dan SMA," ungkap BHS.
Kebijakan ini, rencananya akan dicanangkan atau diterapkan mulai tahun ajaran 2025 mendatang. IPSI Jatim menyambut baik, dalam rangka semakin meningkatkan jumlah atlet pencak silat ke depannya.
"Kami harus mempersiapkan itu, apa yang dimasukkan didalam kurikulum itu. Dan tentu melatih dari para guru guru untuk ahli di bidang pencak silat," imbuhnya.
Menanggapi rencana cabor pencak silat masuk dalam kurikulum sekolah, Aminudin wali murid dari Ghifari Semeru Ferbena murid kelas 2 MI (SD) Al Karim Surabaya, mengaku sangat setuju.
Ketua IPSI Jatim Bambang Haryo Soekartono saat pertemuan dengan pengurus perguruan silat di Surabaya, Sabtu (27/12/2024). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
"Satu bisa menjadi bela negara, dua untuk kedisiplinan, dan ketiga adalah sebagai pertahanan diri siswa ketika mendapatkan bulian atau ejekan bersama teman sebagai mempertahankan diri itu saja," katanya.
Meski demikian, Aminudin berharap, pencak silat tidak serta merta diberikan kepada anak didik. Namun tetap harus ada pengawasan, pengarahan, maupun pendampingan, agar tidak disalahgunakan.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: IPSI Jatim Dukung Rencana Penerapan Kurikulum Pencak Silat di Sekolah
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |