TIMES JATIM, MALANG – Sejumlah 36 mahasiswa Universitas Islam Raden Raden Rahmat (UNIRA) Malang, mengikuti program PPL, PKL, dan KKN Internasional tahun ini.
Pemberangkatan mahasiswa ini secara simbolis dilakukan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, di Aula KH. Moh. Said UNIRA Malang, Rabu (8/1/2025).
Pengukuhan peserta PPL/PKL/KKN Internasional ini ditandai dengan pemakaian jaket kepada dua perwakilan mahasiswa. Turut menyaksikan, Rektor UNIRA Malang, Imron Rosyadi Hamid, dan Ketua Yayasan UNIRA Malang, Dr. HM. Hanief, MPd.
"Semua kampus yang ada di Kabupaten Malang, khususnya UNIRA Malang ini, diharapkan bisa berkontribusi bagi pertumbuhan dan perkembangan daerah. Artinya, dari output yang dihasilkan ke depannya bisa berkontribusi bagi perkembangan di Kabupaten Malang. Ya, melalui hasil kegiatan riset dan pengabdian masyarakat yang diwujudkannya," kata Wabup Malang, usai acara pemberangkatan, Rabu (8/1/2025).
Disinggung soal program kiprah dan pengabdian masyarakat tingkat internasional oleh mahasiswa UNIRA Malang tersebut, Wabup Malang menyatakan, sebagai hal yang sangat penting untuk bisa diwujudkan.
"Ini menurut Saya terobosan yang luar biasa. Dengan demikian, UNIRA Malang juga akan mampu meningkatkan nilai tawar kampus ke dunia luar," tandas Didik.
Dalam sambutannya di hadapan mahasiswa peserta PPL/PKL/KKN Internasional, Wabup Malang banyak menyampaikan pesan khusus. Dimana, mahasiswa bisa melakukan transfer knowledge, juga melakukan riset selama kurang lebih 2 bulan.
"Waktu dua bulan sekiranya cukup untuk bisa mendapatkan data-data hasil riset dan pengalaman langsung. Maka, mahasiswa juga bisa menangkap peluang, menemukan potensi yang tidak ada di Indonesia. Bangun juga relasi, untuk menjadi jembatan sukses ke depan," pesan Wabup Malang.
Rektor UNIRA Malang, Imron Rosyadi mengungkapkan, sejumlah 36 mahasiswa PPL/KKN Internasional ini berasal dari 14 program studi beberapa Fakultas yang ada. Selama 2 bulan, program ini akan dijalankan mahasiswa di negara Thailand dan Malaysia.
Pihaknya juga berharap, ke depan akan muncul kampus atau perguruan tinggi swasta unggulan yang punya kontribusi besar bagi pembangunan di wilayah-wilayah Indonesia.
"Ya, tetap perlu ada supporting system (sistem pendukung) yang bisa diambil pemerintah daerah, bagaimana bisa mendorong kampus-kampus swasta di Kabupaten Malang menjadi besar dan unggulan," demikian Rektor UNIRA. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |