https://jatim.times.co.id/
Berita

BKKBN Gandeng LDII Perkuat Upaya Penurunan Angka Stunting

Sabtu, 27 Juli 2024 - 20:32
BKKBN Gandeng LDII Perkuat Upaya Penurunan Angka Stunting Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo bersama pengurus LDII dan Ponpes Wali Barokah Kota Kediri. (Foto: Yobby/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, KEDIRI – Berdasar catatan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional sebesar 21,5 persen. Angka itu turun sekitar 0,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Namun angka tersebut masih jauh dari target penurunan stunting pada tahun 2024 yang sebesar 14 persen. 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN RI) Hasto Wardoyo, Sabtu (27/7/2024), mengungkapkan dengan kondisi tersebut, diperlukan kerja sama dan sinergi dari banyak pihak untuk bisa mendorong penurunan stunting. 

Kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (ormas) termasuk LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), sangat dibutuhkan untuk makin memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya stunting.

Hal itu diungkapkan Hasto Wardoyo saat menjadi pembicara webinar dengan tajuk "Pencegahan Stunting Menuju Terwujudnya Generasi Sehat dan Cerdas, Indonesia Emas 2045“ di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri. 

Dalam kegiatan yang dihadiri para santri dan pengurus LDII dari berbagai wilayah di Indonesia secara online itu, Hasto memaparkan serba-serbi stunting, mulai dari penyebab, faktor yang mempengaruhi serta pencegahan. Hasto juga membahas tentang fungsi dan peran keluarga berkualitas dalam pencegahan stunting.

"Kami memiliki program yang bersinergi dengan LDII, seperti Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Balita, Program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Program Bina Balita berfokus terhadap upaya pemantauan pertumbuhan balita serta memberikan edukasi kepada orang tua untuk mencegah stunting dengan mencukupi asupan gizi yang baik untuk anak," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Hasto Wardoyo juga melakukan penandatanganan komitmen bersama BKKBN RI dengan LDII dalam pencegahan stunting di lingkungan pondok pesantren. 

"Mencerdaskan generasi penerus adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan masyarakat. MoU dilakukan dengan LDII, untuk mensinkronkan dan mengefektifkan  pencegahan stunting, serta mencetak generasi yang cerdas dan sehat," tambahnya. 

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII Criswanto Santoso menekankan bahwa komitmen BKKBN dan LDII tentang pencegahan stunting tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU. 

"LDII selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui  program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan BKKBN. Namun, tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, hal itu mustahil mencapai keberhasilan," tambahnya.

Langkah-langkah yang akan dilakukan kesemuanya merupakan usaha untuk memperkuat komitmen agar para santri sebagai bagian dari generasi penerus bangsa memiliki jiwa raga yang sehat, berkecukupan nutrisi dan gizi. 

"Kami ingin generasi muda yang sehat, sebab generasi muda merupakan penerus perjuangan di masa mendatang. Apabila generasinya sehat maka akan menjadi yang terbaik bagi bangsa, agama, pendidikan dan kesehatan," ujar Agung. (*) 

Pewarta : Yobby Lonard Antama Putra
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.