https://jatim.times.co.id/
Berita

Temuan Menu MBG Basi di Kota Malang: SPPG Belum Kantongi SLHS

Jumat, 10 Oktober 2025 - 15:36
Temuan Menu MBG Basi di Kota Malang: SPPG Belum Kantongi SLHS Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan telah mengambil sampel makanan dari menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaporkan temuan lauk basi di SDN 2 Dinoyo, Kota Malang. Langkah itu diambil untuk memastikan temuan itu benar-benar sesuai dengan apa yang dilaporkan.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, pihaknya tengah melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan tersebut yang diduga basi.

“Dari sampel makanan itu sudah kami ambil untuk dilakukan pemeriksaan,” ujar Husnul, Jumat (10/10/2025).

Husnul menegaskan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait, termasuk Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) untuk menelusuri proses pengolahan hingga distribusi makanan di penyedia SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

“Kami bersama beberapa instansi terkait sudah melakukan pengecekan ke SPPG, mulai dari SOP, proses memasak, distribusi, hingga penyimpanan di storage,” ungkapnya.

Sementara, soal Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Husnul mengaku bahwa SPPG yang mengirim makanan ke SDN 2 Dinoyo, yakni SPPG Yayasan Bani Umar, belum mengantongi SLHS.

“Untuk SLHS-nya masih proses,” katanya.

Meski belum mengantongi SLHS, Husnul memastikan bahwa SPPG tersebut sudah mendapatkan pelatihan dan proses SLHS masih berjalan.

“Penjamah makanannya sudah melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Husnul juga memastikan bahwa pengawasan dari ahli gizi telah berjalan di setiap SPPG. Ia menilai, mekanisme mitigasi di sekolah yang menarik makanan sebelum dibagikan sudah sangat tepat.

“Saya yakin pemantauan dari ahli gizi sudah dilakukan mulai dari proses awal sampai distribusi. Tindakan sekolah yang memeriksa dan menarik makanan sebelum dibagikan itu bentuk pengawasan yang bagus,” tegasnya.

Meski begitu, ia belum bisa memastikan adanya temuan lauk basi seperti yang sempat dilaporkan. 

“Kami belum dapat laporan lebih lanjut, tapi sampel makanan sudah diambil untuk diperiksa,” imbuhnya.

Dinkes menilai langkah sekolah yang lebih dulu melakukan pemeriksaan sebelum membagikan makanan merupakan bentuk kewaspadaan yang baik. 

“Kalau ada makanan yang tidak sesuai, terutama dari sisi kesehatan, dicek dulu dan tidak dibagikan. Itu langkah pencegahan yang bagus,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak SDN 2 Dinoyo, Kota Malang menemukan lauk basi saat ada pengiriman menu MBG ke sekolahnya, Kamis (9/10/2025) kemarin pagi.

Saat menu MBG tiba, pihak sekolah mengecek terlebih dahulu. Saat dilakukan pengecekan, Kepala Sekolah SDN 2 Dinoyo menemukan bau tak sedap yang berasal dari menu MBG tersebut.

Saat dicek, benar saja bahwa lauk yang saat itu menunya ayam suwir, berbau pengar atau tak sedap.

Seketika itu juga, pihak sekolah menarik kembali menu MBG yang harusnya dibagikan ke 492 siswa ke SPPG. Alhasil, para siswa saat itu hanya menerima susu saja dari program MBG tersebut. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.