TIMES JATIM, BONDOWOSO – Upaya Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam melindungi hak anak membuahkan hasil positif. Dalam kurun waktu 2021–2024, angka pernikahan dini dan prevalensi stunting menunjukkan penurunan signifikan.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso, Anisatul Hamidah menjelaskan, jumlah permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama turun drastis dari 1.045 kasus pada 2021 menjadi hanya 219 kasus pada 2024.

“Angka ini mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap resiko pernikahan usia dini,” katanya usai puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Pendopo Bupati Ki Bagus Asra Bondowoso, Senin (11/8/2025).

Hal ini kata dia, juga berdampak positif terhadap penurunan stunting. Angka prevalensi stunting 37 persen pada 2021, kini hanya tersisa 11 persen pada 2024. 

Kasus kehamilan remaja pun ikut menurun. Namun, Anisatul mencatat adanya peningkatan laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Kenaikan ini bukan semata karena kasus bertambah, tapi juga karena masyarakat semakin percaya kepada aparat penegak hukum untuk menindak laporan secara serius,” jelasnya.

Dalam kesempatan Puncak HAN 2025, Pemkab Bondowoso juga meluncurkan Rumah Prestasi Anak Bondowoso. Fasilitas ini memungkinkan anak-anak mendaftarkan piagam atau sertifikat prestasi mereka, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, nasional, hingga internasional.

“Kami ingin memetakan profil prestasi anak Bondowoso agar bisa menjadi dasar pembinaan dan pengembangan ke depan,” ujarnya.

Bupati Bondowoso juga menyerahkan penghargaan kepada instansi dan lembaga yang peduli pada pemenuhan hak serta perlindungan khusus anak. 

Berbagai layanan ramah anak juga dihadirkan di lokasi, antara lain pembuatan Kartu Identitas Anak dan akta kelahiran, layanan kesehatan, perpustakaan keliling, hingga layanan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan yang kini sudah hadir di 97 persen sekolah di Bondowoso.

Dengan deretan capaian tersebut, Pemkab Bondowoso menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas hidup anak, baik dari aspek kesehatan, pendidikan, maupun perlindungan hukum. (*)