TIMES JATIM, MALANG – Masih dalam suasana Idulfitri 1443 Hijriah, rombongan Keuskupan Malang Raya bersilaturahmi di Pondok Pesantren dan Rehabilitasi Mental Az Zainy di Tumpang, Kabupaten Malang, Rabu (4/5/2022). Pimpinan sekaligus pengasuh Ponpes Az Zainy, Gus Zain Baik menerima dan menyambut rombongan dengan penuh kehangatan dan keakraban.
Rombongan yang tergabung dalam Komisi Hubungan Antar Umat Beragama dan Kepercayaan Keuskupan Malang tersebut dipimpin oleh ketuanya Romo Peter Sarbini S.V D. Hadir juga di antaranya
Romo Eko Armono, anggota Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Malang; juga Romo Adam dari Gereja Katedral Ijen: serta sejumlah tokoh susteran seperti Suster Annunciata PIJ.
Rombongan Keuskupan Malang diterima oleh Gus Zain Baik di Ponpes dan Rehabilitasi Mental Az Zainy, Tumpang. (FOTO: TIMES Indonesia)
"Ini merupakan Safari Moderasi Beragama yang kami laksanakan di Ponpes Az Zainy secara rutin. Silaturahmi ini kami lakukan ke beberapa ponpes di Malang sebagai perwujudan indahnya Dokumen Abudhabi yang ditandatangi 2019," ungkap Romo Peter Sarbini SVD, dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (5/5/2022).
Gus Zain Baik tampak hangat menyambut tamunya tersebut. Rombongan disuguhi hidangan makan siang khas ponpes Az Zainy. Ada aneka sayur lodeh dan lontong. Juga telur bumbu petis, kare ayam kampung, hingga rendang daging sapi.
Suasana semakin akrab tatkala Gus Zain mengungkapkan berbagai pengalaman saat kegiatan bersama Susteran di Carmel Tumpang bersama para Romo. Gus Zain diundang sebagai nara sumber.
Demikian juga kenangan saat ia menghelat pengajian rutin di Az Zainy yang dihadiri tokoh lintas agama dan Kepala Staf Kepresidenan RI Jendral Purnawirawan Moeldoko. Para Romo waktu itu, ungkap Gus Zain, juga bersuka cita saat belajar tari japin.
Gus Zain menjelaskan, hubungan silaturahmi tersebut telah berlangsung lama dan terawat dengan indah. Bahkan dalam forum pengajian rutin di Az Zainy, Keuskupan Malang selalu diundang bersama dengan para tokoh lintas agama di FKUB.
"Saya dan panjenengan semua mempunyai tugas yang sama. Bahwa bangsa dan negara ini tidak hanya diurus dirawat secara struktural. Tapi juga secara kultural seperti ini," ujar Gus Zain di hadapan para tamu.
Silaturahmi Keuskupan Malang Raya di Pondok Pesantren dan Rehabilitasi Mental Az Zainy, Tumpang, Kabupaten Malang. (Foto: TIMES Indonesia)
Hubungan kultural merupakan penyeimbang dan penjaga nilai luhur kehidupan. Dan nilai tersebut, kata Gus Zain, telah termaktub dalam Pancasila.
Dalam kesempatan itu, Gus Zain juga mengungkapkan makna bersedekah. Ketika dilakukan niat karena Allah, kontan dilipatgandakan.
Dalam kesempatan itu, Romo Peter Sarbini didampingi rombongan menyerahkan buku rangkuman Dokumen Abudhabi kepada Gus Zein. Buku setebal 26 halaman versi terjemahan Bahasa Indonesia itu berjudul: Dokumen Tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama.
Dokumen tersebut ditandatangi oleh Paus Fransiscus dengan Imam Besar Al Azar Sheikh Ahmed el Tayeb pada 4 Februari 2019 di Abudhabi. Judul aslinya "The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together".
Dalam dokumen tersebut dijelaskan, berawal dari kunjungan Paus Fransiscus ke Emirat Arab, menjadi tonggak sejarah dalam dialog antarumat beragama dan membuka pintu-pintu untuk pembicaraan tentang toleransi yang perlu didengar oleh seluruh dunia. Paus menegaskan Iman kepada Allah mempersatukan dan tidak memecah belah. Iman itu mendekatkan kendati ada berbagai macam perbedaan dan menjauhkan umat manusia dari permusuhan dan kebencian.
Sementara itu, usai penyerahan dokumen Abudhabi, para tamu diajak keliling Ponpes Az Zainy oleh Gus Zain Baik. Ponpes rehablitasi mental tersebut sampai hari ini telah merawat ribuan santri yang mengalami gangguan mental. Setelah sembuh, mereka pulang ke keluarganya dan menjalani kehidupan normal. Ada juga yang tetap nyantri di ponpes yang berada di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Spirit Dokumen Abudhabi Mewarnai Silaturahmi Keuskupan Malang di Ponpes Az Zainy
Pewarta | : |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |