TIMES JATIM, SURABAYA – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan atau DP3AK Jatim mencatat kota Surabaya menjadi Kabupaten Kota terbesar angka anak yatim piatu.
Kepala Dinas DP3K, Andriyanto mengatakan bahwa Surabaya masih menjadi nomor satu jumlah anak yatim piatu tertinggi di Jawa Timur. Namun jumlah tersebut bersifat dinamis, hal ini karena pendataan masih terus dilaksanakan.
"Surabaya tertinggi. Total hingga saat ini ada 1449 anak yatim-piatu, yatim atau piatu di Surabaya," ujar Andriyanto Rabu (25/8/2021).
Disusul Kabupapten lainnya yakn Nganjuk, Banyuwangi dan Magetan. Hingga saat ini, pihaknya mendata terdapat 5563 anak yang orangtuanya meninggal dunia.
"Tercatat ada 5563 yang meninggal, baik 1 atau 2 orang tua sekaligus," tuturnya.
Dari jumlah tersebut, 3089 anak merupakan anak yatim. Sementara 278 yatim piatu.
"Sebanyak 2196 piatu. 3089 yatim. Jadi total yatim piatu sebanyak 55 persen dari total anak yang orangtuanya meninggal dunia karena pandemi," bebernya.
Kata Andriyanto, data anak-anak yatim-piatu itu tidak dilengkapi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). "Takut data pribadi terekspos," tandas dia.
Menurutnya, kebutuhan untuk menangani dan merawat anak yatim-piatu itu cukup besar. Terlebih bagi anak-anak yang datang dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR.
Ditanya jumlah anak-anak yatim-piatu yang masuk dalam golongan MBR, ia mengaku belum melakukan pendataan. Sebab pihaknya merupakan DP3AK yang hanya fokus pada pendataan siapa saja anak yang ditinggal orang tuanya.
"Belum mengelompokkan MBR atau enggak. Fokus mendata jumlah dan bagaimana harus membantu mereka," orang nomor satu di DP3AK Jatim itu.(*)
Pewarta | : Khusnul Hasana (MG-242) |
Editor | : Irfan Anshori |