TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Target produksi tembakau di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tahun ini, sekitar 11 ribu ton. Target itu dipasangkan pada tiga varietas tembakau yang diproduksi di 14 kecamatan di daerah dengan tagline Endless Probolinggo tersebut. Namun, total realisasi produksi tembakau sementara ini sudah mencapai sekitar 7 ribu ton.
Berdasarkan Analisis Data Tembakau Jawa Timur 2018 yang dirilis Badan Pusat Statistik atau BPS Jatim, Kabupaten Probolinggo merupakan penghasil tembakau nomor empat di Jatim. Produksi tembakau di daerah yang dihuni oleh 1,15 juta penduduk ini pada tahun 2018 sebanyak 10.042 ton.
Di atas Kabupaten Probolinggo, ada Kabupaten Sumenep dengan produksi tembakau sebanyak 13.135 ton. Kemudian Kabupaten Jember dengan produksi sebanyak 13.391 ton. Adapun penghasil tembakau tertinggi adalah Kabupaten Pamekasan dengan produksi 27.508 ton.
Tahun ini, target produksi tiga varietas tembakau di Kabupaten Probolinggo sebanyak 11.640 ton. Masing-masing target yaitu Tembakau Paiton VO sebanyak 11.381 ton, Tembakau Jawa (menyono) sebanyak 251 ton, dan Tembakau Kasturi sebanyak 8,1 ton.
Sedangkan total capaian produksi tiga varietas tembakau saat ini sebanyak 3.748,63 ton. Rinciannya, Tembakau Paiton VO sebanyak 3.636 ton, Tembakau Jawa (Menyono) sebanyak 111.53 ton, dan Tembakau Kasturi sebanyak 1,1 ton.
Seorang petani di Kabupaten Probolinggo sedang menyiram tanaman tembakaunya yang masih kecil. (Foto: Abdul Jalil/TIMES Indonesia)
"Tiga varietas tembakau itu ditanam di 14 kecamatan. Untuk 7 kecamatan tanam tembakau Paiton VO, 4 kecamatan tanam tembakau Jawa, dan 1 kecamatan tanam tembakau Kasturi. Hingga saat ini produksi tembakau masih berlangsung," ungkap Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian pertanian Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprayitno, Kamis (22/9/2022).
Untuk target areal tanam Paiton VO seluas 9.040 hektar dan terealisasi 6.833 hektare; areal tanam tembakau Jawa seluas 558 hektare dan realisasi seluas 443,5 hektare; lalu areal tanam tembakau Kasturi seluas 12.5 hektare dan realisasi seluas 12 hektare.
Bambang menyampaikan, diprediksi target areal tanam dan target produksi tembakau tahun ini luput dari bidikan. Hal itu disebabkan dari anomali cuaca yang tidak bersahabat dengan tanaman. Sehingga petani banyak ketakutan untuk menanam tembakau.
Para petani, lanjut dia, lebih memilih untuk beralih tanam pada komoditi tanaman lainnya, seperti padi, bawang merah, cabai dan jagung. Dengan begitu, potensi kerugian dari modal tanam tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab, biaya tanam tembakau itu jauh lebih mahal dari pada tanam padi.
Tahun 2022 cuaca tidak mendukung untuk berbudidaya tembakau. Kemarau basah yang ditandai dengan curah hujan tinggi, maka akan mengakibatkan kadar khlor tinggi. Menyebabkan banyak petani menyulam tanamannya atau berpindah menanam komoditas lain," kata dia.
Namun, masih kata Bambang, pihaknya mencoba untuk memberikan jalan keluar sebagai langkah konkret dari pemerintah. Yaitu, dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani agar menggunakan benih sehat dengan pottray. Mengolah tanah sesuai GAP (gulungan tinggi sejak awal tanam serta saluran got keliling sesuai standar teknis).
Lalu, membantu proses panen yang benar. Misalnya, tidak menarik daun ke bawah, memanen daun yang sehat, tidak mencampur antar posisi daun, tidak menggulung/menumpuk hasil panen dalam jumlah banyak.
"Kami coba melakukan pendekatan dan membantu para petani agar bisa mendongkrak produksi tembakau daerah dan areal tanam tembakau di Kabupaten Probolinggo," jelas Bambang Suprayitno kepada TIMES Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Terbaik Keempat di Jatim, Ini Realisasi Produksi Tembakau di Kabupaten Probolinggo Tahun Ini
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |