TIMES JATIM, MALANG – Penataan lalu lintas dengan menerapkan skema dua arah di kawasan Jalan Buring, Kota Malang diklaim berhasil mengurangi kepadatan di area Jalan BS Riadi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, pengurangan kepadatan tersebut, berkat skema dua arah. Dimana, pengendara yang ingin ke Jalan Ijen tak perlu lagi memutar ke Jalan BS Riadi, namun bisa langsung menuju Jalan Buring.

"Dari pantauan kami, perbandingannya yang melintas dari BS Riadi ke Buring itu 20 persen dan yang dari Bromo ke kanan itu 80 persen," ujar Widjaja, Rabu (11/9/2024).

Dimana dalam perhitungan tersebut, maka area Jalan BS Riadi bisa berkurang 20 persen dari kepadatan sebelumnya. 

"Itu sudah mengurangi kepadatan kendaraan dan itu bermanfaat," ungkapnya.

Kini, skema dua arah tersebut diubah usai melakukan evaluasi. Pria yang akrab disapa Jaya itu menyebut bahwa pelebaran jalan dari arah Jalan BS Riadi menuju Jalan Buring akan lebih dipersempit, menyesuaikan volume kendaraan yang melintas.

"Pemisahan barrier itu kan tadinya dibagi 50 persen. Sekarang kita sesuaikan dengan volumenya, yang mana tingkat volume dari arah Bromo kita perlebar sedikit dengan memperhitungkan manuver kendaraannya," jelasnya.

Tak hanya itu, evaluasi juga akan lebih dipertajam berkaitan dengan libur panjang yang sebentar lagi terjadi. Penyempitan dan pelebaran ruas sesuai dengan tingkat volume ini diprediksi bisa mengatasi arus lalu lintas saat libur panjang nanti.

"Akan kita lebih pertajam lagi signifikan berkaitan dengan libur panjang besok. Bagaimana perhitungannya mampu menampung atau tidak perlu kita evaluasi lagi," ucapnya.

Sebagai informasi, skema dua arah Jalan Buring, Kota Malang ini sudah dimulai sejak Senin (2/9/2024) lalu. Dishub Kota Malang melakukan evaluasi setiap Minggu dan rencana pemberlakuan skema dua arah ini berjalan selama satu bulan.(*)