TIMES JATIM, SURABAYA – Airlangga Institut Of Indian Ocean Croossroad (AIIOC) menggelar International Convention of Asia Scholars (ICAS) ke-13 yang berlangsung 28 Juli–  Agustus 2024. Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berkesempatan menjadi tuan rumah. 

Acara yang digelar dua tahun sekali ini melibatkan komunitas dan masyarakat. Pokok bahasan dalam diskusi nantinya tidak hanya seputar akademik saja. Budaya, lingkungan, sejarah, lingkungan, sosial masyarakat dan budaya Asia nantinya akan dibicarakan di dalam forum. 

“ICAS merupakan konferensi internasional yang diikuti 66 negara dan 500 kampus. Nantinya akan ada pertunjukan dan bazar kampus," kata Lina Puryanti, SS, MHum. PhD, Direktur AIIOC saat press conference, Sabtu (27/7/2024).

Menurut Lina, kampus sudah bukan satu-satunya tempat yang hanya mampu melahirkan akademisi, tetapi juga sebagai kelompok sosial masyarakat yang perlu dikembangkan. 

Mengusung konsep  Crossways of Knowledge, forum bersama ini bertujuan membangun berbagai persoalan yang ada di masyarakat, sehingga dunia kampus berkontribusi dalam kegiatan sosial masyarakat yang berkelanjutan.

Dalam festival ini, masyarakat sekitar diberikan kesempatan mengikuti rangkaian acara yang nantinya akan digelar selama lima hari.  

Acara ini tidak hanya berlangsung di dalam ruang, melainkan juga di ruang terbuka. Para peserta akan dikenalkan budaya dan gedung bersejarah yang ada di Kota Surabaya. 

Sementara itu, Crossways Of Knowledge merupakan ICAS ke-13 akan mengusung konsep Confess (Conference-Festival).

Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community mengatakan, akan banyak lokakarya dan workshop. 

“Peserta datang langsung di lokasi bergabung dengan warga. Kampung Tambak Bayan salah satu kampung yang dikunjungi. Peserta diajak melihat parktisi seni dan kuliner sehari-hari bersama warga," tutur Prof Nyoman di ASSEC Tower Ruang Dayak Kampus B UNAIR.

Balai Pemuda, Pasar Pabean, Kali Jagir, Taman Bungkul dan peninggalan kota tua nantinya akan dikunjungi para peserta. Sedangkan Urban Sketchers Surabaya (USK) dihadirkan dalam lokakarya sketsa perkotaan.  Dan hasil karyanya akan didiskusikan selama tur berjalan. Agenda ini menjadi ruang pertukaran praktisi dan komunitas akar rumput dari Ternate, Maluku Utara dan Surabaya.  

Akan ada 11 titik kunjungan Kota Surabaya yang sudah direkomendasikan para pakar dari berbagai negara ini sebagai tempat lokakarya. 

De Javasche Bank, salah satu perbankan yang masuk dalam daftar lokakarya dan penelusuran gedung bersejarah. (*)