https://jatim.times.co.id/
Berita

PKS Merasa Dipojokkan Edy Mulyadi, Minta Masyarakat Tidak Menghujat Partai

Senin, 24 Januari 2022 - 11:07
PKS Merasa Dipojokkan Edy Mulyadi, Minta Masyarakat Tidak Menghujat Partai Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/PKS)

TIMES JATIM, JAKARTA – Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menegaskan PKS tidak bertanggungjawab, atas viralnya video yang diduga melakukan penghinaan terhadap IKN Nusantara oleh mantan Calon Legislatif PKS, Edy Mulyadi.

Lebih lanjut dia mengatakan, Edy Mulyadi sejak kalah di pemilu tidak pernah lagi aktif di partai PKS. Dia tidak masuk struktur maupun kegiatan PKS level daerah lainnya. Oleh karena itu, dia merasa keberatan jika dalam video itu PKS dipojokkan.

Selanjutnya, dia meminta semua kader lebih bijak dalam memberikan statement di ruang publik. Tujuannya agar tidak multitafsir dan diduga melakukan ujaran kebencian kepada siapapun termasuk kepada pemerintah. Jika terjadi demikian, bukan hanya mereka yang disebut, tapi juga instansi.

"Edy Mulyadi memang pernah menjadi Caleg PKS namun setelah proses pemilu usai hingga kini yang bersangkutan tidak aktif di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS," kata Mabruri di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Berkaitan dengan sikap partai di pemindahan ibu kota adalah, tegas menolak IKN Nusantara. Dia menyebut partainya sangat konsisten melakukan kajian khusus seputar pemindahan ibu kota negara. Gagasannya disampaikan di ruang publik hingga anak muda.

"Anggota Fraksi PKS juga banyak diundang dalam berbagai forum publik termasuk oleh media dan menginginkan perbincangan soal IKN juga jadi perhatian publik dengan diskusi yang sehat dalam bingkai demokrasi," imbuhnya.

Kemudian, berkaitan dengan sikap partai PKS kenapa harus berbeda dari partai lain. Alasannya adalah agar pemerintah RI ada penyeimbang. Dia menegaskan, dari awal partainya mengumumkan akan komitmen menjadi mitra keritis Pemerintah RI dalam mengawal isu-isu aktual.

"Sikap PKS sebagai penyeimbang pemerintah bukan berarti bersikap asal beda dan tanpa penjelasan yang lengkap dan akademik," pungkas Mabruri.

Sebagai informasi, sebelumnya seorang pria bernama Edy Mulyadi dilaporkan ke Polda Sulawesi Utara (Sulut) atas tuduhan dugaan penghinaan terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. 

Dalam video yang beredar, Edy Mulyadi tengah membicarakan wacana pemindahan ibu kota baru. Dia diduga menghina Prabowo Subianto dengan sebutan 'macan yang jadi mengeong'.

"Masa, Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti, sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja. ini bicara soal kedaulatan negara, Bos. Gila. Geblek-nya kelewatan gitu, lho. Ini mereka tinggal semua. Saat dibutuhkan tinggal kasih, siap, selesai nih kita Indonesia," teriak Edy Mulyadi dalam video itu. (*)

Pewarta : Edy Junaedi Ds
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.