TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Pondok Pesantren atau Ponpes Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertekad memenuhi standar internasional melalui ISO 21001:2018 Sistem Menajemen Organisasi Pendidikan.

Sistem ini disusun khusus untuk sektor pendidikan dalam mencapai tujuan dan menjalankan fungsi utamanya, yaitu memberikan pendidikan bermutu.

Standar ISO 21001 memiliki prinsip-prinsip yang mendorong lembaga pendidikan untuk lebih bertanggung jawab secara sosial, serta menyediakan layanan pendidikan yang dapat diakses dan adil bagi peserta didik.

Selain itu, standar ini membantu lembaga pendidikan dalam meningkatkan kepuasan peserta didik, tenaga pendidik, kependidikan, civitas akademika, serta penerima manfaat.

Persyaratan standar ISO 21001:2018 bersifat umum dan dapat diterapkan oleh semua lembaga yang berbasis kurikulum baik formal maupun informal.

Sekretaris Ponpes Nurul Jadid, Tahiruddin menyatakan, salah satu tujuan diterapkannya manajemen ISO di tersebut agar pesantren dapat menjalankan fungsinya supaya dapat memberikan pelayanan bermutu dari semua sektor.

Untuk itu, pesantren di ujung timur Kabupaten Probolinggo menggelar acara "Kick Of Meeting ISO" bagi pengurus yang terlibat sebagai tim ISO 21001.

Dilangsungkan di Aula Mini Ponpes Nurul Jadid pada Selasa (11/6/2024), Kick Of Meeting ISO menghadirkan Presiden Direktur PTGlobal Certification Indonesia di Probolinggo, Titis Arganto.

"Memberikan layanan prima dalam meningkatkan pendidikan dan pengajaran yang bermutu adalah salah satu kewajiban pesantren," kata Tahiruddin.

"Ada jadwal pelatihan dan awareness serta diskusi-diskusi oleh tim pondok dan pendamping untuk mempersiapkan manajemen mutu ISO 21001 berjalan secara maksimal serta diterapkan di pesantren," tambahnya. (*)