TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengambil langkah-langkah antisipasi yang kuat untuk menghadapi musim kemarau yang dipicu oleh fenomena El Nino. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memerintahkan dinas terkait untuk memantau situasi dan memastikan pasokan pangan terutama stok beras terjaga dengan baik selama periode ini.
"Saya minta OPD untuk cek di lapangan masing-masing. Dinas PU pengairan harus terus memantau debit air di dam-dam dan bendungan untuk memastikan persawahan mendapatkan pasokan air yang cukup,” kata Bupati Ipuk pada Minggu (1/10/2023).
Selain itu, lanjut Ipuk, Dinas Pertanian juga telah dintruksikan untuk memeriksa produksi beras karena ada kemungkinan produksi padi tidak sebaik biasanya, meskipun stok beras masih mencukupi hingga akhir tahun ini.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinas PU Pengairan, tampungan air di sejumlah dam di Banyuwangi masih relatif mencukupi meskipun debit air saat ini lebih rendah dibandingkan dengan kondisi normal. Hal ini memungkinkan petani untuk melanjutkan aktivitas pertanian mereka.
Menyikapi kondisi ini, Bupati Ipuk memberikan saran kepada petani untuk menanam varietas padi yang lebih toleran terhadap kekurangan air guna menjaga produktivitas pertanian.
Kondisi debit air di beberapa dam di Banyuwangi seperti dam Karangdoro (8000 liter/detik untuk 16.165 ha), dam Tengoro (1209 liter/detik untuk 1074 ha), bendung Stail Genteng (2624 liter/detik untuk 5.711 ha), dan bendung Porolinggo Glenmore (1300 liter/detik untuk 3515 ha) masih memadai. Selain itu, Waduk Bajulmati juga masih memiliki stok air mencapai 8 juta meter kubik.
Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo, menambahkan bahwa dalam rangka antisipasi El Nino, pihaknya bersama Dinas Pertanian telah melaksanakan Rencana Tata Tanam Global (RTTG) berdasarkan ketersediaan air irigasi. Saat ini, terdapat 7.408 hektar sawah padi yang masuk dalam RTTG dan membutuhkan pasokan air tambahan.
"Dengan kondisi kekeringan saat ini yang memerlukan pasokan air hingga 1,5 kali lipat dari kondisi normal, saya yakin kapasitas dam yang ada masih cukup untuk mengairi sawah hingga bulan November mendatang," kata Guntur.
Guntur juga mengingatkan petani untuk menghemat penggunaan air dan segera melaporkan kekurangan pasokan air kepada pihak berwenang jika diperlukan.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Banyuwangi, stok beras di kabupaten ini dipastikan mencukupi hingga akhir tahun. Dengan total luas panen padi mencapai 28.875 hektar untuk bulan September, Oktober, dan November, produksi gabah mencapai 192.797 ton atau setara dengan 122.807 ton beras. Sementara itu, konsumsi beras penduduk Banyuwangi diperkirakan mencapai 14 ribu ton per bulan.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang telah diambil oleh pemerintah dan kolaborasi dengan petani, Banyuwangi berharap dapat mengatasi dampak dari musim kemarau yang disebabkan oleh fenomena El Nino ini dengan baik dan menjaga stabilitas pasokan pangan terutama stok beras di wilayahnya.(*)
Pewarta | : Laila Yasmin |
Editor | : Irfan Anshori |