TIMES JATIM, PACITAN – Hari jadi sebuah kabupaten itu biasanya dirayakan dengan meriah. Ada panggung hiburan, ada kirab budaya, ada pidato pejabat yang berbunga-bunga. Tapi di Pacitan, ada yang lebih istimewa. Ada empat bayi yang lahir tepat di hari jadi ke-280 Pacitan.
Mereka lahir tanpa tahu bahwa dunia sedang merayakan sesuatu. Tapi sebagai warga negara yang baik, begitu lahir, mereka langsung diberi selembar kertas bernama akta.
Bukan cuma akta kelahiran, mereka juga dapat Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA). Semua itu diberikan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Seremoninya berlangsung di Ruang Flamboyan RSUD dr. Darsono. Lengkap dengan pejabatnya. Ada Sekda Pacitan, ada Direktur RSUD, ada Ketua Dewan Pengawas. Semuanya berbahagia.
"Ini juga merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Pacitan, RSUD dr. Darsono, dan Dinas Dukcapil dengan memberikan hadiah administrasi kependudukan bagi bayi yang lahir di momen Hari Jadi Pacitan," kata Sekda Pacitan, Heru Wiwoho, Rabu (19/2/2025).
Ya, bagi orang tua, kado terindah saat bayi lahir adalah sehat dan selamat. Bagi pemerintah, kado terindah adalah memastikan mereka tercatat dalam sistem.
Supaya nanti, kalau butuh sesuatu, tak perlu ribet soal administrasi. Ini penting, sebab di negeri ini, selembar kertas bisa menentukan nasib seseorang.
Salah satu bayi yang beruntung lahir di hari jadi Pacitan adalah Rafardhan Athalla. Anak pertama Sri Murni, warga Dusun Pule, Desa Mlati, Kecamatan Arjosari.
Rafardhan belum tahu kalau hari lahirnya bertepatan dengan perayaan besar. Tapi yang pasti, begitu ia lahir, namanya langsung terdaftar dalam sistem negara.
"Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain mendapatkan akta kelahiran dan KIA, kami juga menerima bingkisan yang sangat bermanfaat," kata Sri Murni, ibunya.
Selain dokumen kependudukan, bayi-bayi yang lahir pada hari istimewa itu juga mendapat bingkisan dari RSUD dr. Darsono. Semacam tanda bahwa mereka datang ke dunia ini dengan disambut hangat oleh banyak orang.
"Hari ini adalah momen bersejarah. Semoga program ini bermanfaat, ibu dan bayinya juga diberikan kesehatan," ujar Direktur RSUD dr. Darsono, dr. Iman Darmawan.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Pacitan, Tri Mujiharto, juga menegaskan betapa pentingnya dokumen kependudukan bagi kehidupan anak-anak sejak dini.
"Dengan identitas kependudukan yang diterima sejak lahir, kami berharap semua bayi yang lahir di Pacitan dapat terdaftar dengan baik dan mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga negara," katanya.
Ya, di negeri ini, status warga negara seseorang bisa bergantung pada selembar kertas. Ada yang punya, hidupnya lancar. Ada yang tak punya, bisa repot urus sana-sini. Maka tak heran jika Pemkab Pacitan merasa perlu memberikan "kado" istimewa ini.
Empat bayi yang lahir di Hari Jadi ke-280 Pacitan memang tak sadar mereka sedang beruntung. Tapi kelak, ketika mereka besar dan mengurus berbagai keperluan hidup, mereka akan tahu bahwa di hari pertama mereka di dunia, mereka sudah dihadiahi sesuatu yang berharga: pengakuan resmi dari negara. Dan semua itu dimulai dari selembar kertas bernama akta. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Empat Bayi Lahir di Hari Jadi ke-280 Pacitan, Hadiahnya Selembar Kertas Bernama Akta
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Deasy Mayasari |