TIMES JATIM, GRESIK – Kecelakaan maut di Kabupaten Gresik Jawa Timur pada Kamis (10/4/2025) pagi ternyata berasal dari rombongan antar jemaah umroh dari Kabupaten Tuban.
Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula saat mobil Panther Nopol DK-1157-FCL melaju dari arah barat menuju timur atau dari Lamongan ke Gresik tepatnya di Jalan Pantura Duduksampeyan.
Kapolsek Duduksampeyan AKP Hendrawan mengatakan jika mobil Panther itu memuat keluarga asal Tuban yang mengantarkan jemaah hendak Umrah ke Bandara Juanda Surabaya.
"Benar, ada tabrakan rombongan dari Tuban ke Juanda," katanya, Kamis (10/3/2025).
Saat berada dilokasi kejadian, diduga mobil berwarna biru mengalami selip ban dan oleng ke kanan. Disaat bersamaan melaju dari arah berlawanan Bus Rajawali Indah Nopol S-7707-UA.
Disampaikan Hendrawan, akibat kejadian ini membuat beberapa orang meninggal dunia dan luka-luka.
"Saya tadi pertama kali mendatangi TKP , 7 orang yang MD (meninggal dunia-red) 6. Yang 1 kritis langsung dibawa ke RS Ibnu Sina," jelasnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, satu korban yang kritis dari penumpang mobil kemudian juga meninggal dunia.
Mobil Panther sendiri memuat 7 orang asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban dan semuanya meninggal dunia.
Sementara bus terdapat 15 penumpang. Dengan korban luka-luka sopir bus bernama Suwarno asal Tuban dan kenek bus bernama Khoirul Anam asal Bojonegoro.
Akibat kecelakaan tersebut arus lalu lintas di Duduksampeyan mengalami kemacetan panjang. Namun kini sudah berangsur-angsur lancar.
Adapun data korbannya meninggal dunia yakni:
1. M. Al Fatih (3 tahun)
2. Muhammad Aqib (27 tahun) yang berangkat umrah
3. Hafiz Gandawiharja (17 tahun)
4. Besar (65 tahun)
5. Siti Umihanik (63 tahun)
6. Wiwik Sunarti (43 tahun)
7. Akhmad Basuki (49 tahun). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kecelakaan Maut di Gresik, Ini Identitas 7 Korban Meninggal Dunia
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Deasy Mayasari |