https://jatim.times.co.id/
Berita

Forplay Kota Tasikmalaya Dorong Kelurahan Menjadi Simpul Pemerhati Sampah

Rabu, 11 September 2024 - 17:20
Forplay Kota Tasikmalaya Dorong Kelurahan Menjadi Simpul Pemerhati Sampah Sejumlah personel Dinas PUTR Kota Tasikmalaya bersama puluhan relawan saat membersihkan sampah di DAM Leuwimunding, Kota Tasikmalaya, Rabu (11/9/2024). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, TASIKMALAYA – Memasuki musim penghujan, Kota Tasikmalaya kembali dihadapkan pada permasalahan sampah, terutama sampah plastik. Sampah ini menjadi salah satu penyebab utama penyumbatan aliran air di beberapa titik strategis, termasuk pintu pengatur air, yang berpotensi menyebabkan banjir jika tidak segera ditangani.

Sungai-sungai yang ada di kota ini sering kali dipenuhi dengan sampah, dan jika dibiarkan, akan mengancam kelancaran sistem pengairan serta merusak ekosistem lingkungan. Keberadaan sampah, terutama di sungai, menimbulkan risiko serius, khususnya saat curah hujan meningkat.

Di tengah masyarakat, kebiasaan membuang sampah ke sungai masih sulit dihilangkan, meskipun dampak buruknya sudah jelas terlihat. Hal ini mendapat perhatian serius dari Jajang Suryono, seorang pegiat lingkungan dari Forplay Tasikmalaya. 

Dalam gelaran aksi bersih sungai di DAM Leuwimunding, Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, salah satu Pegiat lingkungan Forplay Kota Tasikmalaya Jajang Suryono menegaskan bahwa penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama, terutama dalam pengelolaan sampah di hulu.

Sejumlah-personel-Dinas-PUTR--Kota-Tasikmalaya-b.jpgPegiat lingkungan Forplay Kota Tasikmalaya Jajang Suryono saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia usai aksi bersih DAM Leuwimunding, Rabu (11/9/2024). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

“Kelurahan harus menjadi simpul utama dalam memberikan edukasi terkait pemilahan sampah mulai dari rumah tangga. Sampah yang menumpuk berasal dari rumah-rumah warga, jadi jika dikelola dari hulunya, dampak buruknya bisa diminimalisir,” ujar Jajang pada Rabu (11/9/2024).

Jajang juga menyoroti minimnya fasilitas pendukung penanganan sampah di Kota Tasikmalaya. Ia menyebut bahwa jumlah kendaraan pengangkut sampah dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) belum memadai, tidak sebanding dengan volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setiap hari.

“Produksi sampah yang dibuang ke TPA Ciangir terus meningkat. Saat ini, sekitar 220 ton sampah diangkut setiap harinya. Setiap manusia, dari bayi hingga dewasa, pasti memproduksi sampah, mulai dari popok hingga sampah non-organik lainnya,” jelasnya.

Sementara itu ditempatbyang sama Ferry Arif Maulana, Kepala Bidang Pengelola Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, menyatakan aksi ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan dari bahaya sampah.

"Jika dibiarkan, sampah yang menumpuk dapat menyebabkan berbagai permasalahan, terutama saat musim hujan," harapnya.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya menurut Ferry, merencanakan beberapa terobosan dalam upaya mengatasi masalah sampah. Salah satu program yang sedang direncanakan adalah pembuatan eko-enzim, sebuah inovasi yang berwawasan lingkungan dan memiliki manfaat bagi sektor pertanian. 

Selain itu, dinas juga berencana mengembangkan sistem Bank Sampah di masyarakat agar pengelolaan sampah dapat lebih terorganisir dan bermanfaat.

Pengelolaan sampah yang efektif tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga kesadaran masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah dari rumah tangga adalah kunci utama untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). 

Program-program seperti Bank Sampah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengolah sampah yang selama ini dianggap tidak berguna menjadi barang yang bernilai.

Sampah plastik, yang menjadi salah satu penyebab utama penyumbatan aliran air, membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai. Solusi berkelanjutan seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan pengolahan plastik menjadi barang daur ulang sangat diperlukan. Pemerintah, bersama masyarakat, perlu mencari cara lebih efektif dalam menangani sampah plastik.

Taufik Hidayat, Sub Koordinasi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PUTR Kota Tasikmalaya, mengapresiasi sinergitas yang tercipta dalam aksi bersih sungai. 

“Program kepedulian lingkungan dalam pemeliharaan sungai dari sampah plastik harus terus digemakan. Saya berharap sinergitas ini tidak hanya dilakukan di DAM Leuwimunding, tetapi juga di beberapa pintu pengatur air lainnya yang membutuhkan sentuhan kegiatan serupa,” ungkapnya.

Masalah sampah di Kota Tasikmalaya, khususnya saat menjelang musim penghujan, harus menjadi perhatian bersama. Pengelolaan sampah yang baik, ditambah edukasi dan kesadaran masyarakat, dapat membantu mencegah bencana banjir serta menjaga kebersihan lingkungan.

Melalui berbagai aksi bersih, inovasi pengelolaan sampah, dan partisipasi masyarakat menurit Taufik diharapkan masalah sampah di Kota Tasikmalaya dapat teratasi dengan lebih efektif. 

"Pemerintah, masyarakat, dan para pegiat lingkungan harus terus bersinergi untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, terutama dalam menghadapi tantangan musim penghujan yang akan datang," pungkasnya. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.