TIMES JATIM, SURABAYA – Ribuan pengemudi ojek online melakukan aksi demo total di Surabaya. Mereka bergerak dari Jalan A. Yani sejak pukul 08.00 WIB menuju titik terakhir di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Surabaya, Selasa (20/5/2025).

Sebelum bergerak di Kantor Gubernur Jatim, para driver online berhenti terlebih dahulu di Kantor Go-jek Jalan Ngagel.

Di sana, mereka menyampaikan tuntutan tarif ojol kepada aplikator yang dinilai tidak sesuai dengan keputusan pemerintah yang sudah diatur sebelumnya. Orasi berlangsung selama 30 menit. Salah satu driver bernama Harsoyo yang berasal dari Pasuruan sempat bersitegang dengan petugas. 

"Ada bentrok sedikit tadi dengan aparat, tapi tidak lama," tuturnya saat di depan Kantor Gubernur. 

Harsoyo bersama 60 orang dari Pasuruan bergabung menyuarakan tuntutan ojol yang tak kunjung usai. Ia berharap ada pemerataan dalam tarif ojek online.

Hal senada datang dari Pak Itong, driver online dari gresik. Murahnya tarif ojek online membuat ia kelimpungan. Belum lagi tarif tidak sesuai dengan aturan pemerintah. Aplikator sering melakukan pelanggaran. 

"Aturan sudah ada tapi praktek di lapangan tidak sesuai. Batas bawah harga juga tidak ada, disamakan dengan ojek pangkal ini kan tidak bisa," ujarnya dengan nada tinggi. 

Ada 5 tuntutan yang diusung driver ojol, salah satunya potongan 30-40 persen. Saat ini sedang dilakukan mediasi perwakilan aplikator, driver ojol dengan Dishub Jatim. 

Sementara itu 6.000 pendemo ojol dari berbagai lintas ojek online melakukan demonstrasi di enam lokasi strategis di Surabaya. Meliputi Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Kantor Diskominfo Jawa Timur, Polda Jawa Timur, DPRD Jawa Timur, Gedung Negara Grahadi. (*)