TIMES JATIM, MALANG – Gerakan Ma'arif Green School menjadi isu lingkungan yang menjadi perhatian di lingkup Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Malang. 

"Gerakan Ma'arif Green School, merupakan perwujudan isu lingkungan yang menjadi perhatian khusus LP Ma'arif Kabupaten Malang. Ini karena keberlanjutan dunia ini, harus betul-betul didukung juga dari gerakan di dunia pendidikan," kata Ketua LP Ma'arif Kabupaten Malang, Abdul Malik Karim Amrullah. 

Gerakan Ma'arif Green School ini, lanjutnya, sesuai spirit harlah Ma'arif ke-95, yang bertema 'Merawat wawasan, Membangun martabat. Green School tersebut diterjemahkan LP Ma'arif NU Kabupaten Malang, sebagai cara tersendiri dalam mensukseskan kampanye isu lingkungan tersebut. 

Selain itu, dengan lomba karya tulis yang juga temanya tentang lingkungan.

"Karya tulis yang menjadi juara terbaik, akan otomatis diterbitkan di Jurnal Ma'arif yang kebetulan sedang proses menuju akreditasi Sinta," imbuh Abdul Malik. 

Komitmen pada isu lingkungan melalui Gerakan Ma'arif Green School ini juga diwujudkan melalui deklarasi bersama yang ditandangai perwakilan lembaga LP Ma'arif tiap jenjang. Dalam kesempatan ini, juga disaksikan Kepala Kantor Kementerian Agama, Kepala Dinas Pendidikan, dan Ketua PCNU Kabupaten Malang. 

Selain itu, LP Ma'arif NU Kabupaten Malang juga menyelenggarakan beberapa lomba lainnya, seperti catur, story telling, paduan suara, futsall, video profil sekolah. 

Puncak Harlah Ma'arif ini sempat dihadiri langsung Bupati Malang, HM Sanusi, yang dikemas dalam acara Ma'arif Award, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, kemarin. 

Dikatakan Malik, setidaknya lembaga pendidikan dibawah LP Ma'arif NU Kabupaten Malang yang berjumlah 511 lembaga, berkomitmen terus memperbaiki layanannya kepada masyarakat. 

Lembaga sekolah/madrasah di bawah LP Ma'arif NU sendiri, menurutnya juga tetap menciptakan sumber-sumber keuangannya secara mandiri, karena kemandirian merupakan fitrah lembaga pendidikan Ma'arif sejak awal didirikannya. 

Ini dilakukan seperti gerakan waqaf yang selama ini menjadi ciri khas berdirinya sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma'arif. 

"Waqaf harus bisa menjadi sumber keuangan yang produktif yang harus dikembangkan oleh sekolah dan madrasah," pungkasnya. (*)