TIMES JATIM, MALANG – Di sepanjang pedestrian Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Heritage, ada gambar wajah sosok kakek tua. Wajah yang tergambar itu, yakni wajah Kakek Arifin yang sempat viral karena kisah cintanya yang menyentuh banyak orang.
Jika teliti, kalian bisa menemui gambar wajah Kakek Arifin tersebut di selatan pedestrian Kayutangan Heritage, tepatnya dekat dengan Bank BNI sebelum perempatan Rajabali.
Gambar wajah tersebut sebagai bentuk pengingat bagaimana kisah romantis kesetiaan Kakek Arifin yang menunggu sang kekasih hingga akhir hayatnya. Cerita tersebut memang sempat viral di media sosial sejak kematian Kakek Arifin pada 8 April 2017.
Pemerhati budaya dan sejarah Malang, Agung Buana menceritakan, Kakek Arifin atau biasa disapa Mbah Gombloh ini memang sejak dulu merupakan sosok misterius yang kerap ditemui di pedestrian Kayutangan.
Lalu, munculah cerita Kakek Arifin ini yang diketahui berada di kawasan Kayutangan Heritage untuk menunggu sang kekasih. Tak tanggung-tanggung, Kakek Arifin menunggu kedatangan kekasihnya sejak tahun 1970an.
"Tempat Kakek Arifin duduk menunggu kekasihnya itu ya di tempat yang kini ada gambar dia. Dulu di situ bekas Toko Surabaya," ujar Agung, Minggu (8/1/2023).
Kakek Arifin sejak semasa hidupnya memang hanya diam tertunduk di depan ruko kawasan Kayutangan Heritage. Ia diketahui memang tak banyak bicara dan biasanya Kakek Arifin duduk di lokasi tersebut sejak pagi hingga sore menjelang petang.
Saat ditelusuri, kata Agung, informasi yang beredar bahwa Kakek Arifin menunggu sang kekasih entah pacar atau istrinya yang sejak tahun 1965 dulu sang kekasih menjanjikan Kakek Arifin akan kembali bertemu di Kayutangan Heritage.
Dari janji itulah, Kakek Arifin pun menunggu sang kekasih untuk menepati janjinya bertemu di Kayutangan Heritage.
"Namun kenyataannya dari informasi yang ada, perempuan ini ada yang bilang dibunuh, ada yang bilang ditahan dan ada yang bilang pergi keluar negeri. Intinya tak lagi bertemu dengan Kakek Arifin sejak mereka berjanji untuk bertemu kembali," ungkapnya.
Namun, nampaknya Kakek Arifin memang tak mengetahui kondisi sang kekasih yang tengah ia tunggu. Dan Kakek Arifin, sepanjang waktu hanya bisa menunggu dan menunggu kedatangan kekasihnya hingga akhirnya Kakek Arifin tutup usia pada 8 April 2017 dan tak pernah dipertemukan.
"Ini kisah romantika yang melekat di Kayutangan. Betapa seorang laki-laki mau menunggu pasangannya sampai akhir hayatnya dan tidak bertemu. Ini adalah kesetiaan sesungguhnya," tuturnya.
"Padahal rumah Kakek Arifin informasinya ada di perbatasan antara Kota Malang dan Kota Batu. Tapi ia tetap menunggu sejak pagi hingga sore setiap harinya," imbuhnya.
Versi Lain Kisah Kakek Arifin
Namun, ternyata ada versi berbeda atas kisah Kakek Arifin tersebut. Versi kedua ini sangat berbeda dan bertolak belakang atas kisah romantisnya yang sempat viral.
Agung menyebutkan, versi kedua cerita Kakek Arifin ini adalah beliau merupakan sosok pengusaha kaya asal Surabaya yang senang berjudi.
Akibat kalah berjudi, hartanya pun habis dan ia tak memiliki apa-apa lagi termasuk uang.
Oleh sebab itu, Kakek Arifin pun pergi ke Malang untuk menghabiskan waktunya. Karena ia tak memiliki apa-apa lagi, Kakek Arifin pun menjadi tukang parkir di pertokoan Kayutangan Heritage.
"Meski kelihatan seperti orang tidak punya, ternyata setiap hari selalu ada mobil mewah yang mengirim makan ke dia. Itu disinyalir adalah anaknya," jelas Agung.
Kemudian, ada juga informasi beredar bahwa Kakek Arifin atau Mbah Gombloh ini setiap sore menjelang petang saat pulang dijemput sebuah mobil yang hingga kini tak ada seorang pun tahu.
"Ini hanya dua versi yang berkembang selama ini. Tapi yang paling melekat memang versi pertama soal kesetiaan Kakek Arifin hingga akhirnya ada mural wajah dia untuk mengenang kisahnya," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |