TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Meski menorehkan prestasi sebagai yang tertinggi di Jawa Timur, serta peringkat ke-7 nasional dalam penyerapan anggaran, Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, menekan jajarannya agar tak fokus pada angka serapan.

Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian Anggaran Perangkat Daerah di Auditorium Madakaripura, Rabu (5/11/2025), Gus Haris menegaskan bahwa kunci utama adalah memastikan 74 persen belanja daerah harus tepat sasaran, tepat guna, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

"Per 31 Oktober, capaian kita sudah 74 persen, dengan serapan belanja sekitar 79 persen. Ini capaian luar biasa," ujar Gus Haris di hadapan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah atau OPD, dan camat.

Ia menekankan, penyerapan anggaran ini tak boleh hanya sekedar penyerapan semata. Gus Haris mengingatkan akan penyerapan tersebut benar-benar realisasi anggaran yang bermanfaat dan berdampak pada masyarakat. Serta selaras dengan visi-misi pembangunan daerah.

“Tapi saya tegaskan, percepatan ini bukan sekadar cepat membelanjakan. Yang utama adalah harus tepat sasaran, tepat guna, dan memberikan manfaat nyata," tandasnya.

Dalam rakor tersebut, terungkap bahwa realisasi pendapatan daerah telah mencapai 79,25 persen, sementara belanja daerah terealisasi 74,39 persen. Capaian ini menunjukkan lompatan signifikan dibanding tahun lalu, di mana per 30 September realisasi baru di angka 61,63 persen, kini di periode yang sama mencapai 66,35 persen.

Sementara itu, lima proyek strategis lainnya masih berjalan dengan progres antara 40–65 persen. Proyek padat karya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga nyaris tuntas, dengan 336 dari 337 unit telah rampung dikerjakan.

Gebrakan Digitalisasi dan Empat Fokus Utama

Menghadapi dua bulan terakhir tahun anggaran 2025, Gus Haris menetapkan empat fokus utama sebagai "sprint akhir tahun" bagi seluruh OPD:

• Percepatan Belanja Produktif: Memastikan anggaran yang tersisa dibelanjakan untuk program yang berdampak langsung ke publik.
• Genjot PAD: Mendorong inovasi dan kerja nyata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
• Monitoring Ketat: Mengantisipasi potensi keterlambatan proyek dengan evaluasi rutin.
• Sinergi Digital: Memperkuat koordinasi antar OPD, terutama integrasi data.

Sebagai langkah maju, Gus Haris mengumumkan gebrakan baru untuk tahun depan. Pemkab akan menerapkan digitalisasi pengawasan proyek melalui aplikasi.

"Ini untuk mempercepat proses, meningkatkan akurasi, dan mendorong transparansi dalam setiap pengerjaan proyek," jelas Bupati. (*)