TIMES JATIM, PACITAN – Tanah longsor kembali terjadi di Kabupaten Pacitan, tepatnya di Jalan Punung-Pantai Klayar, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Minggu (24/11/2024) malam.
Peristiwa ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan, sebagaimana diprediksi oleh BMKG Stasiun Meteorologi Juanda.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, menyebutkan bahwa laporan mengenai longsor diterima dari Pemerintah Kecamatan Punung pada pukul 20.01 WIB.
"Kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan, serta dinas terkait, khususnya PUPR, untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Erwin kepada TIMES Indonesia.
Longsor tersebut menyebabkan kerusakan pada sisi Jalan Kabupaten Punung-Pantai Klayar sepanjang sekitar 20 meter. Akibatnya, akses kendaraan di jalur ini terganggu. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.
“Kami juga sudah meminta pemerintah desa dan masyarakat sekitar untuk memberikan tanda sementara di lokasi longsor, agar pengguna jalan lebih waspada,” tambah Erwin.
Wilayah Kecamatan Punung sendiri, menurut data BMKG, telah mendapatkan peringatan dini cuaca dengan intensitas hujan sedang hingga lebat pada hari kejadian. Kondisi ini memicu pergerakan tanah di lokasi yang memang rawan longsor.
Sebagai langkah awal, BPBD Pacitan mengambil sejumlah tindakan darurat. Pemasangan tanda peringatan di lokasi longsor telah dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan. Selain itu, koordinasi dengan Dinas PUPR dilakukan guna merancang perbaikan jalan.
“Kami akan terus memantau situasi di lokasi dan memastikan proses perbaikan berjalan secepatnya agar akses jalan kembali normal," kata Erwin.
Masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor susulan, mengingat kondisi tanah yang masih labil dan hujan yang diprediksi akan terus berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
BPBD Pacitan mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk lebih berhati-hati serta mematuhi informasi dan arahan dari pihak berwenang. Pengguna jalan juga diminta mempertimbangkan rute alternatif selama kondisi jalan belum sepenuhnya aman.
Informasi cuaca dari BMKG menjadi acuan utama dalam pengambilan langkah antisipasi bencana. Selain itu, BPBD membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait bencana alam di wilayah Pacitan.
“Semoga dengan koordinasi cepat dan kerja sama semua pihak, permasalahan ini dapat segera teratasi, sehingga akses jalan kembali normal tanpa membahayakan pengguna,” tutup Erwin. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jalan ke Pantai Klayar Ambles, BPBD Pacitan Lakukan Penanganan Darurat
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |