https://jatim.times.co.id/
Berita

Selain PLTS, Malang Punya Potensi Besar untuk PLTB

Senin, 03 Maret 2025 - 17:02
Selain PLTS, Malang Punya Potensi Besar untuk PLTB Akademisi Politeknik Negeri Malang, Irwan Heryanto Eryk, MT, yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi Sistem Kelistrikan. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Selain potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tengah dikembangkan di Waduk Karangkates, Malang ternyata memiliki peluang besar dalam pengembangan energi terbarukan lainnya. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang memanfaatkan kekuatan angin, terutama di kawasan pesisir selatan.

Akademisi Politeknik Negeri Malang (Polinema), Irwan Heryanto Eryk, MT, yang juga menjabat sebagai Kepala Program Studi Sistem Kelistrikan, menuturkan bahwa potensi energi angin di Malang masih belum tersentuh, padahal daerah ini memiliki garis pantai yang panjang dan kondisi angin yang cukup kuat.

Menurut Irwan, kawasan pesisir Malang, terutama di jalur lingkar selatan, sangat potensial untuk pengembangan PLTB. Energi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga aman untuk digunakan sebagai sumber penerangan dan kebutuhan listrik lainnya.

"Kalau di Malang, yang belum dikembangkan itu energi bayu atau angin. Pembangkit listrik tenaga bayu sangat potensial sekali, terutama di jalur lingkar selatan Malang, di kawasan pantai yang belum tersentuh sama sekali," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa PLTB dapat menjadi solusi bagi desa-desa nelayan dan kawasan wisata di sekitar pantai yang masih memiliki keterbatasan akses listrik dari PLN.

"PLTB bisa dikembangkan sebagai energi mandiri untuk kampung nelayan atau destinasi wisata pantai, sehingga mereka tidak harus bergantung pada PLN, terutama jika lokasinya jauh dari jaringan listrik utama," jelas Irwan.

Meski potensinya besar, Irwan mengakui bahwa pengembangan PLTB di Malang menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang teknologi ini.

"Masyarakat kita masih ragu, apakah benar energi angin bisa dikonversi menjadi listrik? Maka dari itu, perlu ada edukasi dan sosialisasi lebih lanjut," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam riset serta penerapan energi ramah lingkungan, terutama dalam mendukung sektor wisata di kawasan Malang selatan.

"Jika pemerintah dan dunia akademik bisa berkolaborasi, wisata di Malang selatan bisa dikembangkan dengan konsep eco energy, di mana listriknya dihasilkan dari energi terbarukan seperti angin atau matahari," tambahnya.

Irwan mengungkapkan bahwa saat ini penerapan PLTB di Malang masih terbatas dalam skala kecil di lingkungan kampus.

"Teknologi PLTB sebenarnya sudah lama ada, tapi di Malang belum masif. Di kampus, kami sudah menerapkan beberapa PLTB kecil, tapi untuk skala yang lebih besar, pengembangannya masih perlu didorong," tuturnya.

Ia berharap ke depan, PLTB bisa menjadi salah satu solusi energi baru terbarukan yang dikembangkan di Malang, khususnya untuk mendukung kemandirian energi di wilayah pesisir.

Dengan dukungan riset, edukasi masyarakat, serta kerja sama antara pemerintah dan akademisi, PLTB berpotensi menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.