TIMES JATIM – Festival Rujak Uleg 2025 yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732, mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Promosi dan Kemitraan Kemenpar RI, Eni Komiarti. Menurutnya, Pemerintah Kota Surabaya konsisten menyelenggarakan Festival Rujak Uleg di Kota Surabaya.
"Apresiasi kami sampaikan kepada Pemerintah Kota Surabaya serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penyelenggaraan event daerah," ujar Eni saat memberikan sambutan dalam pembukaan Festival Rujak Uleg di Surabaya Expo Center (SBEC), Sabtu (17/5/2025) malam.
Ia menjelaskan bahwa tahun ini merupakan kali kedua Festival Rujak Uleg masuk dalam jajaran 110 event unggulan KEN 2025 yang dikurasi dari 38 provinsi di Indonesia. Menurut Eni, hal ini tidak terlepas dari peran Pemkot Surabaya serta partisipasi berbagai komunitas dan elemen masyarakat.
“Dengan terpilih pada KEN, ini membuktikan bahwa Festival Rujak Uleg berkomitmen dalam mengemas event yang berkualitas," jelasnya.
Lebih dari sekadar perayaan kuliner, Eni menilai Festival Rujak Uleg menjadi manifestasi kekuatan tradisi lokal yang dikemas secara kreatif sehingga mampu menjadi daya tarik wisata yang memperkuat identitas budaya bangsa.
“Festival Rujak Uleg bukan sekadar perayaan kuliner, tapi juga wujud nyata dari kekuatan tradisi lokal yang dikemas dengan kreativitas hingga menjadi daya tarik yang luar biasa, yang melestarikan budaya Indonesia, khususnya Surabaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” tuturnya.
Dalam konteks pembangunan sektor pariwisata, Eni membeberkan jika Kemenpar menargetkan 1,8 miliar pergerakan wisatawan nusantara dan 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu pula pihaknya juga menargetkan kontribusi sektor pariwisata sebesar 4,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2025.
“Pencapaian target ini tentu saja memerlukan sinergi yang kuat, antara pemerintah pusat dan juga daerah, serta kolaborasi yang erat dengan masyarakat, pelaku pariwisata dan industri kreatif,” katanya.
Untuk itu, Eni menegaskan bahwa penyelenggaraan event seperti Festival Rujak Uleg menjadi bagian penting dalam mendorong pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sekaligus pula memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata autentik.
“Penyelenggaraan Festival Rujak Uleg menjadi bagian penting dalam mewujudkan target ini, dan sebagai bukti nyata bagaimana budaya sebagai atraksi wisata menjadi motor penggerak pembangunan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” jelasnya.
Oleh sebabnya, Eni kembali mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus melestarikan tradisi sembari terbuka terhadap inovasi. Ia pun menjadikan Festival Rujak Uleg sebagai contoh sukses kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam melahirkan atraksi berbasis budaya yang membanggakan dan berdaya saing global.
"Melalui pelaksanaan Festival Rujak Uleg, kami berharap dapat mendorong para pelaku pariwisata untuk berkolaborasi, bersinergi, berinovasi dan berkembang guna membangun pariwisata Indonesia, khususnya Jawa Timur dan Surabaya yang terus berkelanjutan," ucapnya. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |