TIMES JATIM, MALANG – Bupati Malang H. Sanusi mengunjungi rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang ditinggali pasangan lansia di Dusun Sido Makmur Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Rabu (5/11/2025).
Dalam kunjungan ini. Bupati Sanusi memastikan langsung memberi bantuan Bedah Rumah, bagi rumah Arifin yang kini hanya bisa berbaring karena stroke menahun, dan isterinya Bik Ni atau Mardina (65) tersebut.
Sebelum menyerahkan simbolis bantuan bedah rumah untuk pasutri lansia ini, Bupati Malang juga menyempatkan melihat beberapa saat kondisi seisi rumah tersebut. Juga, bagian belakang rumah yang digunakan kandang ternak sapi.
“Ini kan rumahnya jadi satu dengan kandang peliharaan. Nanti saat proses bedah rumah akan kita pisah, antara kandang dengan rumahnya,” kata Bupati Sanusi, kepada awak media.
Rumah milik Ibu Bik Ni yang menjadi satu dengan kandang ternak sapi peliharaan itu, menurutnya sudah menjadi tradisi masyarakat di pedesaan.
Bupati Malang memastikan percepatan bedah rumah milik Bik Ni ini akan dikerjakan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang dan Baznas Kabupten Malang. Dalam proses pekerjaannya, kata Sanusi, juga akan dibantu partisipasi dari pihak Forkopimcam Pagelaran.
Saat mengunjungi rumah tak layak huni ini, juga dihadiri Ketua Baznas Kabupaten Malang KH. Khoirul Hafiz Fanani, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKCPK), Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang dan Forkopimcam Pagelaran.
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Malang memastikan kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di hunian tidak layak.
Bedah 500 Unit Rumah Tak Layak
Bupati Malang juga menyampaiman, setiap tahunnya program bedah rumah di Kabupaten Malang sudah dilakukan. Salah satunya melalui bantuan Baznas Kabupaten Malang sejumlah 500 unit rumah.
“Di Kabupaten Malang melalui Baznas Kabupaten Malang menyediakan bantuan 500 program bedah rumah. Jadi jika ada RTLH di wilayah Kabupaten Malang bisa dilaporkan ke Baznas, Kepala Desa, Camat bahkan bisa langsung di laporkan kepada Saya selaku Bupati Malang,” tandas Bupati Malang.

Sementara itu, Plt Kepala DPKCPK Kabupaten Malang Johan Dwijo Saputro menjelaskan, syarat pengajuan program bedah rumah adalah status lahannya harus milik sendiri, kondisi rumah tidak layak huni, dan harus terdata di DTSEN.
“Salah satu kendala yang dihadapi, kadang-kadang masih ada RTLH di Kabupaten Malang saat akan diajukan Progran Bedah Rumah tidak bisa dilakukan karena masih belum terdata di Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN),” jelas Johan Dwijo.
Lebih lanjut, kata Johan, di DPKCPK Kabupaten Malang untuk nilai bantuan bedah rumah saat ini ditetapkan sebesar 20 juta rupiah, yang diperuntukkan untuk pengadaan material.
Pada tahun 2025 ini, melalui Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang, menurutnya telah melaksanakan prigram bedah rumah sebanyak 310 rumah.
"Untuk tahun 2026 DPKCPK kabupaten Malang sudah mengajukan bantuan 400 unit program bedah rumah,” pungkas Johan Dwijo.
Rumah Lansia Kini Tersambung Listrik
Kondisi rumah tak layak huni milik pasutri Arifin dan Bik Ni tak hanya mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemkab Malang. Rumah yang sudah termakan usia itu kini juga mendapatkan penerangan memadai, setelah mendapatkan bantuan sambungan listrik gratis dari PLN.
Tampak, perangkat kWh meter listrik pelanggan baru sudah terpasang di bagian depan rumah Bik Ni. Secara simbolis, perwakilan PLN UP3 Malang yang juga hadir setelah kedatangan Bupati Malang, juga menyerahkan simbolis bantuan sambungan listrik gratis kepada Bik Ni.
"Kami langsung memasang kWh meter listrik setelah petugas survei kemarin, begitu tahu berita rumah tak layak ini belum punya penerangan memadai. Jadi, memang kami prioritaskan melihat kondisinya ini," terang Asisten Manajer Niaga dan Pemasaran PLN UP3 Malang, Eni Susilowati.
Dikatakan, tahun ini PLN memang ada program bantuan sambungan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu. Bantuan ini dihimpun dari dana sosial semua karyawan muslim PLN.
"Tahun ini ada 100 lebih bantuan sambungan listrik gratis baru bagi masyarakat miskin," pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |