https://jatim.times.co.id/
Berita

Badai Mengintai di Musim Kemarau, Probolinggo Siaga Cuaca Ekstrem

Kamis, 15 Mei 2025 - 23:21
Badai Mengintai di Musim Kemarau, Probolinggo Siaga Cuaca Ekstrem Ilustrasi Gangguan atmosfer, gelombang Aquatorial Rossby, Low dan Kelvin.

TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo kembali mengimbau warga untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada periode 10 hingga 17 Mei 2025.

Imbauan tersebut merupakan tindak lanjut dari peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Juanda, yang mengingatkan secara tegas masyarakat Jawa Timur atas gangguan atmosfer yang dapat memicu cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Pulau Jawa.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Probolinggo, Sugito, membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, gangguan atmosfer kali ini dipicu oleh tiga jenis gelombang atmosfer, yakni gelombang Equatorial Rossby, gelombang Low, dan gelombang Kelvin.

“Tiga gelombang ini, yakni gelombang Rossby, Low dan Kelvin, memang kalau kita lihat dari monitor di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD, memang geraknya cepat, dan ini sangat berdampak ke Kota Probolinggo,” ujar Sugito, Kamis (15/05/2025).

Lebih lanjut Sugito menjelaskan gabungan ketiga gelombang tersebut memicu terbentuknya titik-titik badai di atas perairan Hindia, tepatnya di selatan Pulau Jawa, yang pergerakannya mengarah ke wilayah Jawa Timur.

“Meskipun dalam rilis BMKG, Kota Probolinggo tidak termasuk daerah terdampak, tetapi tetap saja kena dampaknya,” jelas Sugito.

Kondisi ini sebelumnya juga menyebabkan Kota Probolinggo terimbas banjir akibat curah hujan tinggi di wilayah hulu, yakni Kecamatan Sumber dan Bantaran.

Banjir membawa material seperti ranting dan sampah, hingga menyebabkan genangan di Jalan Profesor Hamka, Kecamatan Kademangan.

Merespons situasi ini, BPBD Kota Probolinggo terus meningkatkan pemantauan melalui Pusdalops, menyiagakan personel dan peralatan, serta mengandalkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di sejumlah sungai untuk memantau ketinggian air.

Sugito juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada pada waktu-waktu tertentu, terutama pada sore hingga malam hari.

“Kalau dari pantauan kami di Pusdalops, secara logika memang di jam-jam tersebut kecepatan angin lebih meningkat dari sebelumnya dan baru turun di atas pukul 21.00 waktu setempat. Dan bisa juga tiga gelombang tadi mengalami puncak perputarannya di jam-jam tersebut,” terang Sugito.

Kendati demikian, BPBD tetap siaga karena cuaca bisa berubah sewaktu-waktu. Selain itu, warga juga diimbau untuk waspada terhadap penyakit musiman dan tidak melakukan pembakaran sampah di tengah hembusan angin yang kencang, karena berpotensi memicu kebakaran.

Sebagai informasi, BMKG Kelas 1 Juanda telah merilis peringatan mengenai gangguan atmosfer yang terjadi sejak 10 hingga 17 Mei. Gangguan ini melibatkan tiga kekuatan atmosfer, yakni gelombang Equatorial Rossby, Gelombang Low, dan Gelombang Kelvin.

Ketiganya bergerak menuju wilayah Jawa Timur seperti “aliansi badai” yang siap memicu pembentukan awan hujan secara masif.

Ironisnya, meskipun sebagian wilayah Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau, ancaman badai akibat gangguan atmosfer seperti hujan lebat mendadak tetap mengintai.

BMKG mencatat ada 13 wilayah berisiko tinggi terdampak, yaitu Banyuwangi, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Kota Batu, Malang, Bondowoso, Jember, Blitar, Kediri, Ponorogo, dan Lumajang. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.