https://jatim.times.co.id/
Berita

Pesanggrahan Djojodigdo: Jejak Hidup Patih Blitar yang Punya Ajian Pancasona

Kamis, 07 Desember 2023 - 12:38
Pesanggrahan Djojodigdo: Jejak Hidup Patih Blitar yang Punya Ajian Pancasona Pintu gerbang Pesanggrahan Djojodigdo yang berada di Jl. Melati No. 43, Blitar (FOTO: Dwi Lailatus Saadah/TIMES INDONESIA)

TIMES JATIM, BLITAR – Pesanggrahan Djojodigdo, sebuah nama yang tak asing di telinga masyarakat Blitar, mengandung cerita tentang seorang tokoh misterius, Raden Ngabehi Bawadiman Djojodigdo. Ia bukan hanya seorang Patih Blitar pada masa pemerintahan Bupati Blitar Kanjeng Pangeran Haryo Warsokoesoemo, tetapi juga sosok yang memiliki kisah hidup yang penuh dengan nuansa magis dan heroik.

Lahir di Yogyakarta pada 29 Juli 1827, Bawadiman Djojodigdo adalah anak dari Raden Tumenggung Kartodiwirjo, seorang Bupati Gentan Kulon Progo. Sebelum menjadi Patih Blitar, Djojodigdo berguru kepada Eyang Djugo, seorang tokoh yang makamnya terletak di Gunung Kawi. Selama berguru, ia memperoleh ilmu pertahanan diri, terutama ilmu pancasona yang diyakini dapat menghidupkan kembali seseorang apabila jasadnya menyentuh tanah.

Ketika Blitar selatan menjadi medan perlawanan melawan tentara Belanda, Djojodigdo, bersama rakyat setempat, memimpin perlawanan dengan keahliannya yang luar biasa. Ilmu pancasonanya membuatnya beberapa kali ditangkap dan dieksekusi mati oleh Belanda, namun ia selalu bangkit kembali saat jasadnya bersentuhan dengan tanah, suatu rahasia yang berhasil disembunyikan dari pengetahuan pihak koloni.

Keberanian dan kesaktian Djojodigdo membuat Belanda semakin waspada terhadap gerakan perlawanan di daerah tersebut. Setelah merasa Blitar aman, Adipati Blitar menawarinya jabatan Patih, yang awalnya ditolak oleh Djojodigdo. Namun, tawaran tersebut diberikan lagi dan diterima olehnya setelah beberapa waktu.

Sebagai Patih Blitar, Djojodigdo menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai penghargaan, Adipati Blitar memberinya sebidang tanah di Jl. Melati No. 43, di mana Djojodigdo mendirikan bangunan rumah pada tahun 1829. Bangunan ini kemudian dikenal sebagai Pesanggrahan Djojodigdo, menjadi saksi bisu dari kehidupan dan perjuangan tokoh misterius tersebut. (*)

Pewarta : Dwi Lailatus Saadah (MG)
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.