TIMES JATIM, PACITAN – Salah satu relawan pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Kucur Pacitan, Jawa Timur Rizal Efendi (26), mengaku kewalahan.  

"Setiap hari di Desa Sidoharjo ada tiga sampai empat jenazah yang terpapar Covid-19, hari ini saja sudah ada dua yang saya makamkan," katanya, Jumat (23/7/2021).

Rizal pun menambahkan, sejak bulan Februari 2021 ikut menjadi relawan pemakaman jenazah bersama temannya yang berjumlah 5 orang. Namun akhir-akhir ini ada peningkatan kasus kematian pasien Covid-19 di Pacitan, khususnya di Desa Sidoharjo sehingga merasa kewalahan.

"Kami berlima kewalahan, apalagi dalam seminggu ini orang meninggal akibat Covid-19 di Desa Sidoharjo semakin banyak, biasanya satu minggu sekali, ini malah tiap hari," jelasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, para penggali makam ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menggunakan alat pelindung diri. Tidak hanya petugas, jenazah yang akan dimakamkan pun sudah mengikuti proses protokol kesehatan yang ketat dan hanya dihadiri keluarga terdekat.

"Kami selalu memakai APD lengkap saat lakukan prosesi pemakaman dengan prokes ketat," terang Rizal.

Selama melakukan proses pemakaman, Rizal tak menampik dirinya juga merasa takut terpapar Covid-19.

"Awal-awal takut tertular karena banyak yang meninggal akibat Covid-19 setiap hari," imbuhnya.

Lebih lanjut, Rizal mengaku telah terbiasa melakukan tugasnya untuk menggali kubur. Selain itu, dia juga menganggap pekerjaan yang dilakukannya adalah misi kemanusiaan dan menjadi penyemangat bagi dirinya untuk terus membantu orang lain.

"Kami sudah terbiasa menggali dan mengubur jenazah demi kemanusiaan untuk terus membantu orang lain," kata Rizal seusai prosesi pemakaman di TPU Kucur Pacitan.

Sebagai tambahan, masing-masing petugas atau relawan pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Kucur mendapatkan insentif sebesar Rp 300 ribu setiap prosesi dan dibekali APD lengkap sekali pakai dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan.(*)