TIMES JATIM, MADIUN – Pemkab Madiun terus memantau pergerakan harga komoditas di pasaran termasuk tomat. Ini menyusul jatuhnya harga komoditas sayur mayur itu saat musim panen. Seperti yang dialami petani di wilayah Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Bupati Madiun H. Hari Wuryanto mengungkapkan pantauan harga penting untuk mengambil langkah antisipasi agar petani tidak merugi.
Berdasarkan pantauan saat ini, harga tomat di tingkat produsen Rp 2.200-2.500. Sedangkan di tingkat konsumen di kisaran Rp 4.375.
"Setiap minggu, harga komoditas kita pantau. Salah satunya untuk mengantisipasi tingkat inflasi," jelas Hari Wur sapaan akrab Bupati Madiun, Jumat (4/10/2025).
Terkait keluhan petani tomat soal serapan hasil panen, Hari Wur menyatakan ada beberapa langkah yang sudah dan akan dilakukan. Di antaranya bekerjasama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Sebagian hasil panen petani Kare telah diserap dengan fasilitasi dari dinas terkait.
Bupati Madiun H. Hari Wuryanto bersama Wabup dr Purnomo Hadi menyampaikan skema penyerapan hasil panen tomat. (Foto: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
"Memang kemarin ada sedikit keterlambatan. Ke depan skema penyerapan hasil panen akan dikoordinasikan dengan dinas terkait," jelas bupati.
Dengan berkembangnya lahan pertanian hortikultura di wilayah Kare, Hari Wur merespons ide dan gagasan untuk mendongrak pemasaran dan penanganan pasca panen. Di antaranya pasar holtikultura sebagai pusat pemasaran komoditas sekaligus destinasi wisata, kerjasama dengan koperasi desa merah putih untuk pemasaran, serta ketersediaan tempat penyimpanan yang memadai agar komoditas hortikultura seperti tomat bisa tahan lama.
"Terpenting ada komunikasi yang baik antara petani dengan dinas terkait. Sehingga kalau ada permasalahan bisa segera terselesaikan," tegas Hari Wur.
Untuk menjaga supply and demand serta mencegah over produksi, dinas pertanian akan memetakan potensi lahan pertanian sesuai dengan komoditas yang dibutuhkan pasar. "Petugas penyuluh lapangan (PPL) akan memberikan pengarahan ke petani tentang jenis tanaman komoditas yang cocok dan potensi serapan pasar, " jelas Hari Wur.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petani di wilayah Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun merugi karena harga tomat terjun bebas saat panen. Mereka berharap Pemkab Madiun menyerap hasil panen tomat sesuai pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lahan petani, Jumat (26/9/2025) lalu. (*)
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |