TIMES JATIM, SURABAYA – Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Masyarakat (BKKBN) Provinsi Jawa Timur (BKKBN Jatim) melibatkan peran remaja dalam menurunkan angka stunting. Antara lain melalui Kemah Akbar Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Jatim 2023.
Kegiatan ini mengusung tema “Partisipasi dan Kolaborasi Remaja Jawa Timur Cegah Stunting" dan berlangsung selama tiga hari di Camping Ground Dusun Sahabat Alam (D’Sa), Karang Ploso, Kabupaten Malang.
Kemah Akbar GenRe Jatim bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling kesehatan reproduksi seksual dan gizi. Serta perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan Program Bangga Kencana di kalangan remaja.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM berharap peserta remaja nantinya menjadi penerus bangsa berdaya saing baik di taraf nasional maupun internasional.
Harapan ini tentu tidak bisa lepas dari permasalahan yang dihadapi saat ini, yaitu permasalahan stunting yang mana anak mengalami kondisi gagal tumbuh baik dalam kandungan maupun sampai usia 2 tahun.
Oleh sebab itu, Erna mengajak seluruh remaja yang hadir untuk bersama-sama menurunkan angka stunting dengan mulai dari diri sendiri.
“Coba kita mulai dari diri sendiri. Misalnya, mulai dari fisik, apakah ukuran LiLA minimal 23,5 cm, apakah sudah terhindar dari anemia, dan lain sebagainya," ujar Erna, Rabu (23/8/2023).
Erna juga mengajak para remaja putri yang hadir untuk mendefinisikan cantik itu bukan yang putih, kurus, tinggi seperti artis dari Negara Korea.
“Ubah standar cantik itu tidak seperti artis Korea. Tapi cantik itu sehat lahir dan batin, kepribadian oke, bermanfaat untuk lingkungan. Semua perempuan cantik dan semua punya potensi kecantikan, hanya perlu kita kelola," tandasnya.
Sementara untuk remaja pria, Erna minta sebelum menuju pernikahan untuk memastikan ketercapaian pendidikannya dan adanya pekerjaan untuk menafkahi keluarga sehingga memang tepat usia ideal menikah itu 25 tahun bagi laki-laki.
Erna juga meminta remaja yang akan menikah untuk mengusahakan memiliki sperma yang berkualitas yang bisa dipersiapkan sejak 3 bulan pra nikah.
Setelah sambutan, Erna memberikan bantuan alat sekolah kepada sepuluh remaja atau anak yatim.
Selain itu, Erna juga memberikan bantuan telur EMAS (Eliminasi Masalah Anak Stunting) secara simbolis kepada kepala dusun dan warga yang nantinya akan dilanjutkan oleh peserta remaja.
Pembagian 100 kg Telur EMAS untuk 100 penerima ini merupakan Aksi Remaja Bantu Keluarga dan merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kemah Akbar. Aksi Remaja Bantu Keluarga dilakukan oleh peserta ke rumah-rumah warga yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
Sementara agenda kemah pada hari pertama meliputi diskusi bersama Kaper BKKBN Jatim, Bicara Tentang Kita, Materi Program Bangga Kencana, upacara api unggun dan malam parade perkenalan.
Sementara hari kedua meliputi lomba cerdas ceria, kelas life skill, dan pentas seni budaya. Kegiatan Kemah Akbar diakhiri dengan capacity building atau outbond pada hari ketiga.
Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta yang merupakan remaja dari berbagai organisasi atau komponen dapat berkolaborasi untuk pencegahan stunting yang nyata di lingkungan masing-masing.
Selain itu, diharapkan seluruh peserta yang hadir untuk membantu tercapainya target edukasi gizi dan anemia bagi remaja di kabupaten/kota masing-masing.
Peserta kegiatan sendiri merupakan remaja perwakilan dari kontingen daerah. Masing-masing berjumlah lima orang.
Dengan rincian 1 orang Ketua Insan GenRe kabupaten/kota, 1 orang Duta GenRe Desa yang sudah dikukuhkan, 1 orang Ketua Saka Kencana kabupaten/kota, 1 orang Ketua CoE PIK-Remaja kabupaten/kota, dan 1 orang dari Komunitas Remaja Berisiko Tinggi (Risti) atau komunitas lainnya di bawah BKKBN Jatim.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |