TIMES JATIM, GRESIK – Aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Mengare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik mendapat atensi dan perhatian khusus dari legislatif.
Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir mendesak perusahaan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk warga lokal, menyusul aksi demonstrasi warga ring satu.
Unjuk rasa dari masyarakat sekitar KEK JIIPE, kata Syahrul sebagai warning buat PT Freeport maupun perusahaan lainnya untuk menanggapi tuntutan secara serius.
"Untuk pemenuhan kebutuhan serapan tenaga kerja masyarakat lokal," katanya pada Rabu (16/10/2024).
Menurut Syahrul, munculnya aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Mengare menunjukan bahwa apa yang diharapkan masyarakat tidak berjalan sebagai mana semestinya.
Kehadiran KEK Gresik dengan investasi tinggi, kata Syahrul seharusnya mampu memberikan dampak terkait penanggulangan pengangguran di wilayah terdekat.
"Adanya aksi unjuk rasa ini, justru mempertanyakan sejauh mana komitmen perusahaan di KEK JIIPE untuk menyerap tenaga kerja lokal," tuturnya.
Syahrul juga menyoroti soal kendala terkait sertifikasi dan keterampilan yang sering menjadi alasan perusahaan tidak merekrut warga sekitar.
Menurutnya, perusahaan seharusnya memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membiayai pelatihan dan sertifikasi bagi masyarakat.
"Jika tidak bisa menyerap warga lokal dengan alasan terkait sertifikasi atau skill yang dibutuhkan, tentunya pihak perusahaan bisa menggunakan dana CSR-nya untuk membiayai pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja bagi masyarakat sekitar perusahaan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak memenuhi serapan tenagal lokal,” tegasnya. (*)
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |