TIMES JATIM, BANYUWANGI – Pasar-pasar di Kabupaten Banyuwangi kini diselimuti bunga hias dengan suasana yang penuh warna berkat kehadiran beragam bunga telur yang dijual selama bulan maulid, salah satunya di Pasar Rogojampi. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada tanggal 16 September 2024.

Bunga telur, yang merupakan kerajinan tangan sebagai wadah telur yang dihias dengan berbagai motif bunga dan warna cerah, menjadi salah satu elemen dekorasi utama dalam perayaan maulid di Banyuwangi. Sejak awal bulan Maulid, permintaan untuk bunga telur mengalami lonjakan signifikan.

Menurut Sabtuni (58), salah satu perajin bunga telur lokal, ia mengaku berjualan selalu memanfaatkan momen dimana permintaan konsumen tinggi misalnya seperti bulan maulid ini yang banyak dicari adalah bunga telur.

 “Saya ini penjual musiman, kalau pas momen maulid seperti ini ya saya jualan bunga telur. Nanti kalau momen ramadhan ganti jualan kurma,” ujar Tuni sapaan akrabnya, Rabu (11/09/2024).

Perajin yang kesehariannya berjualan bunga tabur ini mengungkapkan, dalam sehari ia mampu menjual bunga telur 300 sampai 500 biji.

“Omset sehari kalau sekarang masih kisaran Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu, nanti mendekati puncak hari H biasanya lebih banyak lagi yang beli,” ucapnya sambil merangkai bunga telur.

Hal senada juga diungkapkan oleh Siti Hawa (48), penjual sandal yang kini menjadi perajin bunga telur, ia mengaku setiap bulan maulid menjual bunga telur dan mendapatkan banyak pesanan.

“Sembari menunggu pelanggan yang beli sandal, saya mengisi waktu luang dengan membuat dan menjual bunga telur,” kata perempuan yang tinggal di Desa Rogojampi Kecamatan Rogojampi itu.

Harganya, masih Hawa, bervariasi tergantung model dan kerumitannya. Ada yang dibanderol Rp 600 hingga Rp 25 ribu per biji. Kreasi bunga yang dijual berbagai macam, mulai dari desain sederhana hingga yang rumit dan berwarna-warni, ada yang model bunga sederhana, model lampion, model ketupat dan yang paling rumit berbentuk model barong khas banyuwangi. 

“Modelnya kan banyak, ada yang biasa aja itu yang murah, ada juga yang model barong itu saya jual Rp 25 ribu,” ucapnya.

Setiap perajin memiliki ciri khas masing-masing dalam menghias telur, mencerminkan kreativitas dan keterampilan mereka. Selain memberikan keuntungan ekonomi bagi para perajin, lonjakan pesanan ini juga berdampak positif bagi perekonomian lokal. 

Dengan semangat perayaan yang tinggi dan kreativitas para perajin yang terus berkembang, bulan Maulid tahun ini menjadi momen berharga yang membawa berkah bagi semua pihak yang terlibat. Para perajin bunga telur di Banyuwangi dapat merayakan keberhasilan mereka dengan penuh kebanggaan, sementara masyarakat dapat menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. dengan penuh kegembiraan.(*)