TIMES JATIM, MALANG – Cincau menjadi salah satu tambahan wajib yang biasa ada di setiap es takjil saat bulan Ramadan. Di Kota Malang, ada rumah produksi legendaris cincau yang dikenal bernama Mak Cao.
Pabrik yang berdiri sejak 1964 ini berada di tengah-tengah pemukiman padat penduduk di Jalan Zainal Zakse Gang 1, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Pabrik cincau Mak Cao yang berada di rumah milik Suratmi ini tempatnya memang tak begitu luas.
Pantauan TIMES Indonesia, nampak di halaman rumah sederhana banyak tumpukan kayu bakar dan kaleng tempat cetakan cincau.
Lalu, jika melihat masuk ke dalam, terdapat kaleng berjejer berisikan cincau yang sedang didinginkan. Kemudian, masuk lagi ke dalam menjadi lokasi produksi cincau.
Terlihat sejumlah pekerja tengah sibuk memasak cincau dengan menggunakan sejumlah proses, salah satunya proses memasak menggunakan api yang berasal dari kayu bakar.
Pemilik pabrik cincau Mak Cao, Suratmi (62) mengatakan, usaha produksi cincau rumahan Mak Cao ini memang selalu ramai saat memasuki momen bulan ramadan. Produksi yang umumnya perhari hanya sekitar 10 kaleng, meningkat drastis pada bulan puasa menjadi ratusan kaleng perhari.
"Kalau hari biasa itu cuman 10 kaleng. Tapi kalau ramadan biasanya bisa sampai 150 sampai 200an kaleng. Satu kaleng itu saya jual seharga Rp 50 ribu," ujar Suratmi, Rabu (5/3/2025).
Diketahui, Suratmi menjalankan usahanya ini bersama dengan sang anak, yakni Hariyati (40). Suratmi dibantu oleh 2 orang tenaga kerja dalam memproduksi cincau untuk memenuhi permintaan pesanan.
Bahkan, diakui Suratmi bahwa dirinya merupakan generasi ketiga yang menjalankan pabrik cincau Mak Cao ini.
"Pesanan cincau ini dari berbagai wilayah di Kota Malang. Antara lain, Kebalen, Mergan, Bandulan, Kedungkandang hingga Lesanpuro," jelasnya.
Namun, Suratmi mengaku pada ramadan kali ini, jumlah pesanan cincau perharinya menurun drastis. Ia pun mengaku tidak mengetahui apa yang membuat pesanan cincau jadi berkurang drastis pada bulan puasa tahun ini.
"Tahun ini turun dibanding tahun kemarin, dari yang sebelumnya 300 kaleng perhari turun jadi 100-150 kaleng," katanya.
Sementara, salah satu pembeli cincau Mulyoto mengaku sudah berlangganan di Mak Cao sejak tahun 2021 lalu. Dalam sehari, Mulyoto bisa mengambil 10-12 kaleng cincau yang ia gunakan sebagai campuran minuman jualannya.
"Memang saya jualan khusus saat ramadan saja. Sekali ambil itu langsung 10-12 kaleng untuk dibuat minukan es. Biasanya setelah ambil terus dijual itu sore sudah habis," ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |