https://jatim.times.co.id/
Berita

Menilik Brojo Geni, Api Tradisi yang Terus Menyala di Tanah Pacitan

Minggu, 17 November 2024 - 08:56
Menilik Brojo Geni, Api Tradisi yang Terus Menyala di Tanah Pacitan Brojo Geni GP Ansor Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, PACITANBrojo Geni. Sebuah permainan sepak bola api yang menggigit nyali sekaligus menyimpan tradisi kembali dihelat Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Pacitan (GP Ansor Pacitan), Sabtu (16/11/2024) malam. 

Brojo Geni, permainan asli Pondok Pesantren Tremas Pacitan ini, dulunya hanya muncul setiap malam satu suro. 

Tapi, GP Ansor punya ide lain, yakni menjadikan tradisi ini sebagai ajang tahunan yang bulannya tidak pakem. 

“Ini bukan cuma main bola biasa. Ada nyali, ada tradisi, dan ada doa di dalamnya,” ujar Kasatkorcab Banser Pacitan, Slamet Riyanto, yang malam itu sibuk memantau pertandingan.

Brojo-Geni-GP-Ansor-Pacitan-2.jpg

Sebanyak 14 tim turut memanaskan lapangan, termasuk perwakilan dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor se-Kabupaten Pacitan, tim Santri Petarung Romantis (SPR), hingga tim senior dari PC Ansor sendiri.

Brojo Geni bukan sembarang sepak bola. Bolanya saja dari kelapa, direndam bahan bakar minyak, dan dibakar hingga menyala-nyala. Siapa pun yang menginjakkan kaki di lapangan harus siap menghadapi panasnya nyala api itu—tanpa sepatu!

“Kalau tidak punya amalan khusus, jangan coba-coba. Ini bola, bukan lilin ulang tahun,” canda Slamet yang berdiri tak jauh dari lapangan. 

Seperti sepak bola biasa, permainan ini penuh strategi: oper bola, kejar lawan, cetak gol. Tapi bedanya, sang kiper hampir pasti kebobolan—kalau tidak tahan panasnya api. 

“Satu-satunya kiper yang tidak kebobolan di sini mungkin cuma yang main di mimpi,” ujar seorang penonton yang disambut gelak tawa.

Sorakan penonton mengiringi setiap momen tegang di lapangan. Panas bola bukan hanya soal suhu, tapi juga semangat. Ketika bola mendekati gawang, tepuk tangan membahana, memecah dinginnya malam Pacitan.

Acara dibuka dengan tari-tarian tradisional yang diiringi gending sholawat Jawa, dilanjutkan dengan pembacaan sinopsis oleh seorang dalang. Semua ini menjadi pengantar sempurna sebelum api tradisi dinyalakan.

Ketua PC GP Ansor Pacitan, Zainal Arifin, menyebut bahwa Brojo Geni adalah lebih dari sekadar olahraga. 

“Ini adalah cara kami melestarikan warisan budaya tak benda, memperkuat kekompakan antar PAC, dan menjaga nilai-nilai Islam. Semua ini menjadi satu, tanpa sekat,” jelas Zainal. 

Tak hanya dari Ansor, apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan, Turmudi.

 Menurutnya, acara ini adalah bentuk nyata dari kekayaan budaya Pacitan. “Kegiatan seperti ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata,” ujarnya. 

Di balik kobaran semangat, pertandingan ini sempat memanas dengan kericuhan kecil antara PAC Bandar dan PAC Pacitan. Namun, selebihnya berjalan lancar. 

Ini bukti bahwa meskipun ada bara, kebersamaan tetap menjadi api yang lebih besar.

Di tengah malam yang berakhir dengan piala dan senyum, Brojo Geni tak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga simbol perjuangan melestarikan tradisi. Tradisi yang tak boleh padam, yang harus terus menyala untuk anak cucu.

“Selama ada nyali, doa, dan komitmen, Brojo Geni di Pacitan akan terus hidup,” katabZainal sambil memandang api yang perlahan mulai redup. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.