TIMES JATIM, SITUBONDO – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo pada Senin malam (3/2/2025) mendapat perhatian serius dari Bupati Situbondo terpilih, Yusuf Rio Wahyu Prayogo. Meski belum resmi dilantik, ia bersama timnya telah turun ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak. Rio menegaskan bahwa saat ini dirinya belum memiliki kewenangan formal untuk menangani bencana secara administratif, namun tetap berupaya hadir bagi masyarakat.  

Rio mengungkapkan bahwa banyak masyarakat berharap dirinya segera mengambil tindakan konkret dalam menghadapi bencana ini. Namun, ia menjelaskan bahwa secara hukum, ia belum memiliki otoritas untuk menggerakkan perangkat daerah atau menggunakan anggaran pemerintah dalam proses penanganan.  

“Saya sudah jelaskan, saya ini belum dilantik. Jadi belum punya kewenangan, belum punya perangkat daerah, belum punya otoritas fiskal. Tapi secara sosial, sejak banjir melanda Kendit, istri saya dan tim sudah turun berkali-kali membantu warga,” ujarnya.  

Meski demikian, Rio menegaskan bahwa ia dan timnya akan terus hadir dalam kapasitasnya sebagai warga yang peduli terhadap situasi darurat ini.  

Pentingnya Evaluasi Penyebab Banjir

Selain aksi tanggap darurat, Rio menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor yang menyebabkan banjir melanda berbagai wilayah di Situbondo. Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat bencana ini dari sisi spiritual, tetapi juga dari sisi kebijakan lingkungan.  

“Kita tentu harus banyak berdoa agar tidak terus mengalami bencana, tapi secara rasional kita juga harus cek apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ada penebangan hutan yang berlebihan? Apakah ada eksploitasi alam yang tidak terkendali? Ini yang nanti harus kita evaluasi,” tegasnya.  

Menurutnya, peta rawan bencana seharusnya sudah tersedia sebagai acuan dalam mitigasi. Jika diperlukan, ia berencana memanggil dinas terkait setelah dirinya resmi dilantik untuk melakukan evaluasi menyeluruh.

Jangan Hanya Debat, Ayo Bergerak

Rio juga menyoroti banyaknya perdebatan yang terjadi di media sosial terkait bencana ini. Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak sekadar berdiskusi tanpa tindakan, tetapi turut serta dalam aksi solidaritas nyata.  

“Saya menginisiasi diskusi kelompok terarah (FGD) agar kita bisa mencari solusi konkret, bukan cuma debat di grup WhatsApp. Ayo kita bantingan, urunan, donasi berapa pun yang kita bisa. Tidak harus pejabat atau pengusaha, semua elemen bisa berkontribusi—mulai dari kepala desa, aktivis, UMKM, hingga tenaga kerja imigran di Malaysia,” serunya.  

Sebagai bagian dari tanggung jawabnya nanti, Rio menegaskan bahwa begitu resmi menjabat sebagai Bupati Situbondo, ia akan segera mengadakan rapat dengan dinas-dinas terkait untuk memastikan adanya mitigasi yang lebih baik di masa mendatang.  

“Saya akan panggil semua stakeholder, kita bahas penyebabnya, kita evaluasi, dan kita cari solusi. Karena bencana bukan hanya soal takdir, tapi juga soal kesiapsiagaan. Saya ingin memastikan bahwa ke depan kita bisa lebih siap menghadapi risiko bencana seperti ini,” tutupnya.  

Dengan langkah-langkah ini, Yusuf Rio Wahyu Prayogo berharap Situbondo dapat segera pulih dan memiliki sistem mitigasi bencana yang lebih baik untuk melindungi masyarakat di masa depan.(*)