TIMES JATIM, MALANG – Warga Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, berinisiatif mewujudkan kawasan mereka sebagai sentra wisata alam baru di Kota Malang. Masyarakat menginisiasi menjadikan kawasannya sebagai sentra wisata petik Durian dan berkomitmen menjadikan wilayahnya sebagai ikon wisata berbasis alam yang mampu mengangkat potensi ekonomi dan kemandirian warga.
Salah satu tokoh masyarakat Wonokoyo, Abah Suhar mengatakan, gagasan ini lahir dari keinginan warga untuk memajukan daerahnya yang selama ini dianggap tertinggal.
“Wonokoyo ini bisa dibilang kelurahan yang terpinggirkan. Karena itu, masyarakat berkomitmen menjadikannya sebagai sentral pariwisata Kota Malang yang berbasis alam,” ujar Suhar, Kamis (16/10/2025).
Salah satu fokus utama wisata ini adalah pengembangan kawasan petik durian. Menurut Suhar, konsep tersebut diharapkan menjadi ciri khas baru bagi Kota Malang, sebagaimana Kota Batu dikenal dengan apelnya.
“Kalau Batu punya apel, maka Wonokoyo ingin dikenal dengan durian. Ini akan jadi ikon tersendiri bagi Kota Malang,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, masyarakat secara bergotong-royong telah melakukan penanaman 1.000 pohon durian dan menargetkan hingga 10.000 pohon dalam lima tahun ke depan. Penanaman dilakukan di berbagai lahan, mulai dari fasilitas umum milik Pemkot Malang, BWS, hingga lahan pribadi warga.
“Saya pribadi sudah menanam sekitar 560 bibit di lahan seluas 6,5 hektare. Tapi ini bukan proyek pribadi, melainkan gerakan bersama. Gotong royong untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Selain wisata petik durian, kawasan Wonokoyo juga akan dilengkapi sejumlah wahana penunjang seperti Taman Keceh, area bermain anak, waterboom, dan Lapangan. Keberadaan sarana tersebut diharapkan dapat mendukung program ‘1000 Event’ Pemkot Malang dengan menyediakan ruang terbuka yang representatif untuk kegiatan masyarakat.
“Kami ingin Wonokoyo siap menjadi tuan rumah berbagai event kota. Kalau punya tempat sendiri, kegiatan bisa diselenggarakan di sini,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 4 Wonokoyo Yeyen Agus Wahyudi menyambut positif langkah ini. Ia menilai gagasan tersebut menunjukkan semangat warga dalam mengembangkan potensi lokal.
“Kami sangat mendukung program wisata petik durian ini. Warga antusias sekali karena mereka terlibat langsung mulai dari penyiapan lahan hingga penanaman,” ungkap Yeyen.
Ia menambahkan, selain menanam durian di lahan-lahan pemerintah, warga juga menanam di pekarangan rumah masing-masing agar seluruh kawasan Wonokoyo tampak rindang dengan pohon durian.
“Begitu nanti masuk ke Wonokoyo, yang terlihat hanya deretan pohon durian. Kami ingin menjadikannya ikon hijau baru Kota Malang,” jelasnya.
Ke depan, masyarakat Wonokoyo berencana menggelar Festival Makan Durian Gratis sebagai puncak kegiatan wisata tersebut. Festival itu ditargetkan berlangsung lima tahun mendatang, bertepatan dengan masa panen raya durian.
“Kalau sudah panen, setiap tahun akan ada event petik durian gratis. Kami yakin ini akan menarik wisatawan dari Malang dan daerah lain di Jawa Timur,” tutur Yeyen.
Ia optimistis, hadirnya wisata petik durian tak hanya akan memperkuat citra Wonokoyo sebagai destinasi wisata baru, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Dari durian akan lahir banyak produk olahan seperti jenang, selai, hingga kue berbahan durian. Ini akan menggerakkan UMKM lokal dan meningkatkan kesejahteraan warga,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |