TIMES JATIM, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar forum silaturahmi bersama masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berasal dari Jatim.
Kegiatan yang bertujuan memperkuat pasar antardaerah ini berlangsung di Hotel Aston, Kota Palu, Provinsi Sulteng, Jumat (17/10/2025) malam.
Dalam sambutannya, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa forum ini bukan sekadar mempererat kemitraan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana berbagi kearifan lokal dan memperluas transfer teknologi di sektor pertanian, peternakan, dan perdagangan.
“Tidak sekadar transaksi dagang, tetapi proses transformasi teknologi pertanian dan peternakan dari Jawa Timur ke Sulawesi Tengah,” ujar Khofifah.
Khofifah menambahkan, forum ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemitraan perdagangan antarprovinsi serta mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Ia juga mendorong kolaborasi yang lebih luas antara pelaku usaha Jatim dan Sulteng di berbagai sektor.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peluang kolaborasi yang lebih luas antara pelaku usaha Jatim dan Sulteng. Dalam setiap misi dagang, biasanya kami awali dengan silaturahmi bersama warga provinsi mitra asal Jawa Timur,” jelasnya.
Berdasarkan data perdagangan antardaerah tahun 2023, nilai perdagangan Jawa Timur dengan Sulawesi Tengah mencapai Rp4,693 triliun. Nilai tersebut terdiri dari pembelian dari Sulteng senilai Rp1,357 triliun dan penjualan ke Sulteng sebesar Rp3,336 triliun.
Dengan demikian, neraca perdagangan Jatim–Sulteng mencatat surplus Rp1,978 triliun.
Sebelumnya, misi dagang Jatim–Sulteng juga telah dilaksanakan pada 23 Februari 2022 dengan nilai transaksi mencapai Rp104,91 miliar melalui 40 komitmen kerja sama.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jatim di Sulteng untuk turut mengidentifikasi potensi transformasi teknologi yang bisa dikembangkan bersama.
Ia mencontohkan sektor peternakan Jawa Timur yang menjadi penghasil sapi potong tertinggi di Indonesia berkat pelatihan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang.
“Ini merupakan cara kita mendapatkan bibit unggul dari sapi potong maupun sapi perah,” ujarnya.
Selain peternakan, sektor pertanian Jatim juga menjadi unggulan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik per 1 Oktober 2025, produksi padi Jawa Timur mencapai 12 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) hingga November 2025.
Produktivitas rata-rata mencapai 9 ton per hektare, bahkan di beberapa wilayah mampu menembus 12 hingga 14 ton per hektare.
Khofifah pun mengingatkan pentingnya memanfaatkan peluang ini secara maksimal, termasuk bagi pelaku UMKM yang berperan dalam rantai nilai pertanian dan peternakan.
Di akhir acara, Khofifah Indar Parawansa berpesan agar masyarakat Jatim di Sulteng menjaga persaudaraan dan keharmonisan sosial.
“Saya minta kepada semua warga Sulteng asal Jatim agar menjaga keguyuban dan kerukunan. Guyup artinya membangun soliditas dalam satu entitas,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa keguyuban masyarakat Indonesia merupakan kekuatan yang dikagumi dunia internasional.
“Di Afghanistan dan Palestina, jumlah suku dan partai politik lebih sedikit dari Indonesia, tetapi mereka belum bisa menjaga perdamaian. Kita dipersatukan bukan karena suku, tetapi karena We are Indonesia,” tegasnya.
“Kalau Indonesia ini harus dirajut, dijahit, dan dirakit, maka panjenengan semua punya tugas merajut persaudaraan, keguyuban, dan kerukunan,” pungkasnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah dr. Reny Lamadjido menyambut baik kehadiran Gubernur Khofifah beserta jajaran Pemprov Jatim. Ia menyebut forum ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan penguat persaudaraan antara dua daerah.
“Kami menyambut dengan tangan terbuka siapa pun yang datang untuk berkarya dan berkontribusi. Dengan semangat Nosarara Nosabatutu, kita bersaudara dan bersatu,” ujarnya.
Reny juga mengajak masyarakat Sulteng asal Jatim agar terus menjadi duta persahabatan, perdamaian, dan pembangunan di mana pun berada.
Forum silaturahmi yang berlangsung hangat ini turut dihadiri warga Jatim dari berbagai kabupaten/kota di Sulteng, serta dimeriahkan pertunjukan Tari Remo dan Tari Jatilan sebagai simbol kerinduan akan budaya kampung halaman.
Di penghujung acara, Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan tali asih senilai Rp100 juta kepada paguyuban masyarakat Jatim di Sulteng.
Turut hadir Ketua TP PKK Provinsi Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin, jajaran BUMD Jatim, dan perwakilan perangkat daerah kedua provinsi.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Imadudin Muhammad |