TIMES JATIM, JAKARTA – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, meninjau langsung kondisi wilayah terdampak bencana Banjir Sumatera di Meunasah Lhok, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (4/12/2025). Meunasah Lhok menjadi salah satu lokasi terparah akibat luapan sungai yang mengalami pendangkalan dan penumpukan lumpur.
Nezar mengatakan pendangkalan menyebabkan permukaan sungai rata tertutup sedimen sehingga air meluap ke pemukiman. “Menciptakan sungai-sungai baru, dan air membanjiri jalan depan rumah warga,” ujarnya.
Menurut Nezar, pemulihan sungai harus segera dilakukan dengan menggali endapan lumpur yang membentang sekitar satu kilometer. Normalisasi itu menjadi tahap awal rekonstruksi kawasan terdampak.
Ia menyebut banyak rumah warga tertimbun lumpur setinggi satu hingga satu setengah meter. “Saya menyaksikan warga, baik pria maupun perempuan, bekerja keras membersihkan rumah pakai skop. Lumpur yang mengeras bahkan ada setinggi pintu,” katanya.
Dari Pidie Jaya, Nezar bersama tim bergerak ke Kabupaten Bireuen untuk meninjau dan mempercepat pemulihan jaringan telekomunikasi. Di wilayah itu, tim masuk hingga Kecamatan Juli untuk memulihkan akses komunikasi yang terputus.
Saat ini, dari total 3.443 BTS yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh, sebanyak 51 persen sudah beroperasi kembali. Gangguan BTS terjadi terutama akibat padamnya listrik, meski sebagian perangkat masih berdiri tegak. Beberapa BTS juga terdampak karena berada di titik yang lebih tinggi.
Selain itu, jalur komunikasi terganggu akibat putusnya jaringan fiber optik imbas rusaknya beberapa jembatan. “Ini sedang kita selesaikan, dan sebagai solusi darurat kami bagikan 10 Starlink di Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, dan Lhokseumawe untuk daerah yang sangat terisolasi,” ujar Nezar. (*)
| Pewarta | : Imadudin Muhammad |
| Editor | : Imadudin Muhammad |