https://jatim.times.co.id/
Berita

Sidak Galian C di Bibir Bengawan Solo Gresik, Ketua Dewan Minta Aktivitas Dihentikan

Selasa, 29 Juli 2025 - 20:30
Sidak Galian C di Bibir Bengawan Solo Gresik, Ketua Dewan Minta Aktivitas Dihentikan Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir saat sidak di bibir Bengawan solo yang menjadi lokasi tambang Galian C di Desa Sukorejo Bungah. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, GRESIK – Aktivitas galian C di Bibir Bengawan Solo tepatnya di Desa Sukorejo Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik mendapatkan sorotan serius dari Ketua DPRD Kabupaten Gresik M Syahrul Munir.

Saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) mendatangi tambang galian C, Syahrul kaget adanya aktivitas ilegal yang berpotensi membawa dampak negatif terhadap kondisi lingkungan. 

Pantauan di lapangan, politisi muda itu tiba di lokasi penambangan sdan melihat langsung lahan yang dikeruk, serta aktivitas alat berat dan dump truk pengangkut material tanah. 

Dia pun kaget dan geram ketika mendekati lokasi penambangan ternyata berhimpitan dengan bibir Sungai Bengawan Solo, sehingga dianggap sangat membahayakan. 

"Ini sangat berbahaya, masa digali gak sampai 3 meter dari bibir Bengawan Solo. Kalo jebol gimana? Jelas ngawur ini," ujarnya di lokasi penambangan, Selasa (29/7/2025).

Syahrul Munir mengungkapkan hasil sidak tersebut, ditemukan beberapa fakta aktivitas galian tanah itu tidak sesuai standarisasi, diantaranya lokasi penambangan yang berhimpitan dengan bibir Sungai Bengawan Solo sehingga sangat membahayakan dan rawan jebol, hingga prosedur izin serta dampak lingkungan yang tidak begitu diperhatikan.

“Mereka tidak akan pernah peduli terhadap lingkungan, yang penting bagi keuntungan mereka. Tadi saya tanya ijinnya juga tidak bisa menunjukkan," terangnya.

Syahrul Munir meminta agar aktivitas penambangan galian tanah tersebut dihentikan dan pihak penambang agar mengembalikan lahan yang dikeruk seperti semula. 

Politisi PKB itu pun mengaku telah berkordinasi dengan pihak Kepolisian Gresik, Satpol PP, Dinas Perizinan, serta Dinas LH agar melakukan penertiban. 

“Kami minta dihentikan dan lahan dikembalikan seperti semula, karena mepet Sungai Bengawan Solo dan rawan jebol. Saya sudah dengan sejumlah pihak untuk menertibkan, terutama terkait dampak lingkungan dan perizinan yang lengkap sesuai dengan tata ruang yang berlaku,” tutupnya. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.