TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Bupati Probolinggo dr. Muhammad Haris melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu SPBU di Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Selasa (23/12/2025) siang. Sidak tersebut untuk memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) jelang Natal dan Tahun baru (Nataru). Dari hasil sidak, tidak ditemukan pelanggaran takaran dan stok bahan bakar minyak (BBM) dipastikan aman.
Dalam sidak yang turut dihadiri sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo, UPT Metrologi Legal DKUPP Kabupaten Probolinggo, perwakilan Pertamina, DPRD serta unsur Kejaksaan, Polres Probolinggo, dan Kodim 0820 tersebut, Bupati memastikan takaran BBM yang dijual di SPBU sesuai dengan ketentuan.
Selanjutnya Bupati Probolinggo yang karib disama Gus Haris ini juga melihat ketersediaan stok bahan bakar di SPBU tersebut.
“Alhamdulillah, untuk SPBU di Tongas ini takarannya sudah sesuai dan stok BBM juga masih aman. Harapannya, kondisi yang sama juga berlaku di SPBU lainnya,” ujar Gus Haris.
Ia menegaskan pentingnya ketersediaan BBM agar masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur Nataru merasa aman dan nyaman. Menurutnya, Pertamina juga harus memastikan pasokan BBM tetap lancar, terutama ketika SPBU telah melakukan pemesanan.
Dari data PT. Pertamina, Angka pengiriman solar ke SPBU se kabupaten dalam 1 tahun estimaso mencapai 43 ribu kilo liter. Sedangkan untuk Pertalite dan Pertamax jumlahnya tidak pasti karena pengiriman sesuai permintaan, namun selama NATARU permintaan naiknya 5 sampai 10 persen.
"Nantinya ketersediaan stok ini akan terus kita pantau, melalui petugas-petugas yang disiapkan. Ini agar BBM di seluruh SPBU di Kabupaten Probolinggo stoknya aman," imbuh Muhammad Haris.
Sementara, Sales Branch Manager II Malang Pertamina, Andi Reza Ramadhan mengatakan bahwa dari pengecekan stok, sekaligus pengecekan tera dipastikan stok BBM di SPBU ini dalam kondisi sangat aman dan hasil tera masih berada dalam batas toleransi yang ditetapkan.
"Untuk Nataru ini, penambahan suplay tetap kami laksanakan, meskipun untuk solar permintaan menurun, karena banyak perusahaan atau industri libur, namun kami pastikan produk tersebut tetap ada dengan ketahanan stok di SPBU selama dua hari," katanya.
Andi Reza Ramadhan menjelaskan, stok sementara untuk Pertalite dan Pertamax ketahanan stok di SPBU rata - rata mencapai 5 hari dengan perhitungan di SPBU ini.
Pertamax mencapai 6 ribu liter, dengan rata-rata penjualan perhari seribu liter.
Sementara, untuk pertalite 25 ribu liter dengan rata - rata penjualan 11 ribu liter. Sementara untuk stok bio solar mencapai 20 ribu liter dengan rata - rata penjualan sepuluh ribu liter, dan ini berlaku di SPBU Lain.
"Kami berkomitmen untuk memastikan layanan tetap berjalan lancar sehingga aktivitas masyarakat, khususnya selama masa libur Natal dan Tahun Baru, tidak terhambat," kata Reza. (*)
| Pewarta | : Sri Hartini |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |