TIMES JATIM, BONDOWOSO – Sebuah video yang memperlihatkan perjuangan warga menandu seorang wanita hamil di Kecamatan Taman Krocok, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, viral di media sosial.
Dalam rekaman itu, belasan warga terlihat bergotong royong membawa wanita tersebut menggunakan kursi yang diikat pada dua batang bambu.
Wanita tersebut diketahui bernama Novi Oktavia (19), warga Dusun Petung, Desa Kretek. Ia terpaksa ditandu sejauh sekitar dua kilometer menuju Ponkesdes Kemuning di Desa Kemuning, karena akses jalan dari dusunnya tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Medan menuju lokasi dikenal terjal dan berada di kawasan pegunungan. Hanya sepeda motor atau kuda yang bisa mencapai tempat itu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Agus Winarno menjelaskan, kondisi geografis memang harus ditandu dari rumah di Dusun Petung ke Ponkesdes Kemuning.
“Novi merupakan pasien rutin Puskesmas Taman Krocok dan tengah mengandung anak pertamanya,” paparnya, Kamis (23/10/2025).
Ia selalu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur dengan pendampingan kader kesehatan dan keluarganya.
Namun kata dia, pada Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 10.45 WIB, bidan setempat menerima laporan bahwa Novi sudah dalam proses persalinan dan tengah ditandu warga menuju fasilitas kesehatan terdekat.
“Bikor langsung berkoordinasi dengan tim bidan induk dan bidan wilayah, lalu melapor ke kepala puskesmas untuk menjemput pasien di Desa Kemuning,” terang Agus.
Setibanya di Puskesmas, Novi menjalani observasi dan diketahui sudah dalam kondisi bukaan tujuh.
Ia kemudian segera dirujuk ke RSUD dr. Koesnadi Bondowoso untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Agus menambahkan, tenaga kesehatan di wilayah Taman Krocok selama ini rutin turun langsung ke Dusun Petung jika ada pasien dengan kondisi darurat.
Bahkan lanjut dia, beberapa bulan lalu tim medis harus menempuh jalan hutan di malam hari menggunakan motor trail untuk membantu persalinan warga.
“Kalau pakai mobil jelas tidak bisa, jalannya curam dan sempit. Jadi biasanya tim kami pakai motor trail,” ujarnya.
Video serupa yang diperlihatkan Agus menunjukkan kondisi jalan menuju dusun tersebut: tanah berbatu di tengah hutan, dengan tebing di satu sisi dan jurang di sisi lainnya.
Akses sulit itu membuat Dusun Petung, yang berada di wilayah paling ujung Desa Kretek, masih bergantung pada gotong royong warga setiap kali ada keadaan darurat. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |