TIMES JATIM, KEDIRI – Momen pergantian tahun dari 2024 ke 2025 di Kabupaten Kediri berlangsung semarak dengan kehadiran warna-warni kembang api di langit kawasan wisata Simpang Lima Gumul (SLG). 

Ribuan warga Kabupaten Kediri memadati kawasan wisata SLG untuk menyaksikan langsung pertunjukan kembang api dengan berbagai variasi warna tersebut.  

Kembang api menyala di langit kawasan wisata Simpang Lima Gumul (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia)

Dimulai tepat pada 1 Januari pukul 00.00, ratusan kembang api menyala bergantian, menampilkan penampilan visual penuh dengan berbagai pola yang meriah. Pesta kembang api spektakuler tersebut, berlangsung selama kurang lebih 20 menit. 

Warga Kabupaten Kediri pun tidak mau ketinggalan untuk mengabadikan momen istimewa tersebut. "Bagus sekali. Warna-warninya bercahaya. Sudah lama tidak lihat pertunjukan kembang api di gumul," ujar salah satu warga Kediri bernama Putri, Rabu, (01/01/2025) dini hari. 

Pesta kembang api tersebut memang menjadi puncak perayaan malam pergantian tahun di kawasan wisata SLG. Kembang api ini sudah ditunggu-tunggu oleh warga Kabupaten Kediri setelah absen selama beberapa tahun terakhir. 

Tradisi kembang api di puncak monumen SLG terakhir kali digelar pada tahun 2020 lalu, setelah itu tradisi ini terhenti karena pandemi covid-19 di Indonesia, termasuk di Kediri.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo sebelumnya mengungkapkan event tersebut diharapkan juga turut membantu pertumbuhan ekonomi, terutama UMKM di sekitar kawasan wisata SLG. 

"Event seperti ini akan membantu meningkatkan ekonomi, termasuk pedagang di sekitar SLG. Juga untuk mengenalkan Kabupaten Kediri, karena yang melihat kembang api tidak hanya warga Kediri tapi juga ada dari Jombang, Nganjuk serta Tulungagung," tuturnya beberapa waktu lalu. 

Untuk memeriahkan momen pergantian tahun, juga digelar sejumlah pertunjukan seni dan budaya di kawasan wisata SLG. Terdapat dua panggung hiburan didirikan di tempat itu. 

Berbagai kesenian mulai dari tari sampai kesenian tradisional ditampilkan untuk menghibur masyarakat. Juga ada panggung khusus untuk hiburan musik, yang menampilkan mulai dari band pelajar sampai musisi ternama. 

"Di depan dishub ada panggung band, lalu di Pasar Tugu ada kesenian tari dan jaranan," tambah Adi Suwignyo. (*)