TIMES JATIM, BANYUWANGI – Uluran tangan dan sentuhan hangat kepada masyarakat jadi pemandangan indah di bulan ramadan kali ini. Dimana bulan yang fitri ini, tengah dihiasi beribu kebaikan yang datang dari Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan dengan adanya bagi-bagi paket sembako.

“Pemberian paket sembako ini merupakan upaya Perhutani untuk lebih dekat dan kepedulian kepada mitra kerja kita di lapangan yang merupakan masyarakat desa sekitar hutan,” kata Administratur KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, melalui Wakil Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Giman pada, Jumat (28/3/2025).

“Paket yang telah disalurkan sejak Selasa, (25/3/2025) itu merupakan upaya berbagi menjelang hari raya idul fitri atau lebaran yang sebentar lagi tiba,” imbuh Giman.

Pemberian paket sembako Perhutani KPH Banyuwangi Selatan kepada mitra kerja tebangan dan teresan di BKPH Blambangan Desa Kalipait. (Foto: Perhutani KPH Banyuwangi Selatan for TIMES Indonesia)

Tak hanya itu, masih kata Giman, bagi-bagi sembako ini juga menjadi sebuah peringatan dalam menyongsong Hari Jadi Perhutani yang ke-64.

Sementara itu, Kasi Produksi dan Ekowisata Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Sukirno menjelaskan, paket sembako secara serentak disalurkan kepada 565 mitra kerja Perhutani di lapangan dengan distribusikan di 7 BKPH. 

Pemberian paket sembako Perhutani KPH Banyuwangi Selatan kepada mitra kerja di pemukiman peyadap petak 18 BKPH Genteng. (Foto: Perhutani KPH Banyuwangi Selatan for TIMES Indonesia)

Mulai dari 165 paket sembako untuk pekerja sadapan pinus di pemukiman penyadap petak 18 BKPH Genteng, 51 paket sembako pada mitra kerja tebangan dan teresan di BKPH Blambangan Desa Kalipait, 75 paket sembako pada pekerja TPK Gaul dan TPK Ringintelu hingga di BKPH lain seperti di Pesanggaran, Sukamade, Pedotan, Karetan dan Curahjati.

“Alhamdulillah ratusan paket sembako telah semua disalurkan kepada penerima manfaat,” ujar Sukirno.

Adanya bagi-bagi sembako itu diharapkan, sinergitas Perhutani dan masyarakat khususnya mitra kerja dan masyarakat lain sekitar hutan bisa terus terjaga. Sehingga bisa menciptakan hutan lestari. (*)