TIMES JATIM, SURABAYA – Suasana RS Bhayangkara tepatnya di area ruang penerimaan jenazah sore hari terpantau masih cukup sepi. Hanya ada beberapa petugas yang bertugas dan berlalu lalang yang menunggu perkembangan terbaru terkait proses evakuasi korban runtuhnya mushala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.
Terlihat satu orang dari pihak keluarga yang datang untuk menanyakan informasi terkait keberadaan anggota keluarganya yang masih belum ditemukan. Anggota keluarga datang ke sini hanya untuk memastikan karena mendengar kabar bahwa sudah ada beberapa jenazah korban yang dibawa ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi.
“Walaupun dia nggak selamat, yang penting pulang gitu lho, Pak. Kasihan, orang tuanya nungguin,” ujar Maya Melani, Jumat (3/10/2025) yang merupakan sepupu dari Muhammad Adam Fidiansyah, santri yang turut menjadi korban dalam tragedi tersebut.
Tepat waktu adzan maghrib, terdapat 6 mobil hitam datang berbaris, mobil tersebut merupakan mobil dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang hadir mengunjungi RS Bhayangkara.
Dengan setelan jilbab dan baju berwarna putih, dan celana berwarna hitam. Khofifah mengunjungi RS Bhayangkara ini untuk melakukan peninjauan terkait jenazah dan proses identifikasi.
Didampingi Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidajati, ia menjelaskan ada beberapa faktor utama yang menyebabkan identifikasi berlangsung lambat.
Gubernur Khofifah saat melakukan kunjungan ke RS Bhayangkara. (Foto: Devi Ismayanti/TIMES Indonesia)
“Apabila data sudah ditemukan cocok, keluarga yang bersangkutan akan segera kami hubungi. Proses selanjutnya, termasuk pemulangan, pemakaman, hingga perawatan jenazah akan disampaikan secara resmi kepada keluarga,” ungkapnya.
Meski begitu, proses menunggu tetap berlangsung mengingat jenazah yang datang dari pagi hingga malam hari terhitung masih sedikit. Bahkan dari satu keluarga yang berkunjung terpaksa harus meninggalkan tempat dikarenakan informasi yang masih belum keluar.
Hingga malam ini, terhitung delapan jenazah yang sudah berada di RS Bhayangkara untuk identifikasi. Sehingga total korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo sebanyak 13 orang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Suasana RS Bhayangkara, Menunggu Kedatangan Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |