TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Program Makan Bergizi Gratis atau MBG mulai dijuji coba di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Selasa-Senin (10-16/6/2025). MBG di kecamatan ini menyediakan 3.500 porsi untuk pelajar tingkat TK hingga SMA.

Kepala Chef Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG dapur MBG yang terletak di Desa Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, Pujo Wisnu mengatakan, target penyajian MBG perharinya sebanyak 3.500 porsi perhari.

Pada uji coba hari pertama, pihaknya mendistribusikan 2.400 porsi. Pada hari kedua 2.700 porsi, kemudian di hari ketiga 3.200 porsi, sementara di hari keempat tidak jauh beda dengan hari sebelumnya.

Namun, kedepan ditarget 3.500 porsi untuk sekolah TK hingga SMA di Kecamatan Kotaanyar.

“Porsi yang kami distribusikan tidak sama. Dari sekolah TK hingga kelas 3 SD porsinya berbeda dengan siswa kelas 4 SD hingga tinggkat SMA. Menunya sama, hanya berbeda porsi saja, tentunya kalau kelas 4 SD hingga SMA itu porsinya lebih banyak,” terang Pujo.

Pujo Wisnu mengakui, ada dinamika yang ia rasakan selama uji coba berlangsung. Baik dari sisi negatif dan positif dalam memproduksi makanan bergizi untuk siswa sekolah.

Ia menyebut, uji coba selama lima hari terakhir memang tak luput dari kesalahan dari tim produksi di dapur yang ia pimpin. Baik dari penyajian dan porsi yang siap didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Lebih-lebih pada hari pertama adanya kesalahan yang diakuinya. Salah satunya telatnya pendistribusian dan isu penyajian nasi basi yang sebetulnya itu bukan basi, melainkan nasi uduk.

“Mohon maaf, kami masih butuh yang namanya adaptasi. Dalam hal ini, kami lebih mawasdiri untuk melakukan perbaikan dan pembenahan atas kesalahan itu. Kedepan tidak akan ada lagi yang namanya keselahan dari tim produksi kami untuk penyajian,” ungkap Pujo.

Ke depan, pihaknya menyediakan call centre untuk aduan kesalahan untuk umum. Jika ada keluhan apapun terkait menu dan penyajian untuk segera atau langsung menghubungi nomor 082333668174. Bagi siapapun bisa menghubungi nomor tersebut jika terdapat kesalahan dari tim produksi.

Sebagai kepala dapur, Pujo akan lebih bertanggung jawab untuk mengelola seluruh operasional dapur. Termasuk perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, memastikan kebersihan dan sanitasi dapur, serta memastikan kelancaran distribusi makanan.

Ia harus memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Kepala dapur juga bertanggung jawab dalam pengelolaan anggaran yang dialokasikan untuk operasional dapur. Berkoordinasi dengan ahli gizi, akuntan, dan pihak lain yang terlibat dalam program MBG untuk memastikan kelancaran program tersebut. (*)